Berikut beberapa faktor yang menentukan DC pinjol datang kerumah nasabah untuk pengihan utang. (Freepik/rawpixel.com)

EKONOMI

Gagal Bayar Pinjol? Ini 4 Alasan Utama DC Lapangan Tidak Datang ke Rumah Anda untuk Penagihan Utang Secara Langsung

Rabu 09 Apr 2025, 09:13 WIB

POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa belakangan terakhir ini, pinjaman online (pinjol) semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Kemudahan akses dan proses pencairan yang cepat membuat banyak orang memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Namun, di balik kepraktisan tersebut, muncul persoalan baru yang kerap mengintai, yakni risiko gagal bayar (galbay).

Banyak peminjam yang akhirnya kesulitan melunasi cicilan akibat bunga tinggi atau ketidakstabilan finansial. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada skor kredit, tetapi juga memicu kekhawatiran akan penagihan yang lebih agresif.

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul adalah, "Apakah debt collector benar-benar akan datang ke rumah jika saya gagal bayar?"

Baca Juga: Strategi Melunasi Hutang Pinjol Secara Bijak, Anda Wajib Tahu!

Menurut analisis dari kanal YouTube Bang Tris, ada beberapa faktor yang menentukan apakah penagih akan melakukan kunjungan langsung.

Mulai dari besaran pinjaman, lokasi domisili, hingga kebijakan masing-masing platform pinjol turut memengaruhi strategi penagihan yang dilakukan. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Alasan DC Pinjol Tidak Datang Kerumah

  1. Komunikasi Terputus, Penagih Kesulitan Melacak

Ketika nasabah gagal bayar, data mereka termasuk nomor telepon dan alamat biasanya diserahkan kepada debt collector. Namun, jika nomor telepon tidak bisa dihubungi, baik melalui panggilan biasa maupun WhatsApp, penagih akan kesulitan memastikan keberadaan nasabah. Hal ini membuat mereka enggan melakukan penagihan fisik karena risiko tidak menemui debitur di lokasi.

  1. Domisili Jauh dan Sulit Diakses

Lokasi tempat tinggal nasabah juga menjadi pertimbangan utama. Debt collector cenderung lebih memprioritaskan penagihan di wilayah perkotaan atau dekat kantor mereka.

Sementara itu, nasabah yang tinggal di daerah terpencil, seperti pelosok atau pegunungan, memiliki risiko lebih kecil untuk didatangi karena pertimbangan biaya dan waktu tempuh.

Baca Juga: Khawatir Skor Kredit Anda Jelek Karena Telat Bayar Pinjol? Begini Cara Mudah Cek BI Checking untuk Memastikannya

  1. Nominal Pinjaman Kecil, Debt Collector Tidak Tertarik

Besaran pinjaman juga memengaruhi intensitas penagihan. Jika nilai pinjaman hanya sekitar Rp300.000-Rp500.000, debt collector biasanya tidak akan repot-repot datang langsung karena komisi yang didapat kecil.

Sebaliknya, pinjaman di atas Rp5 juta lebih berpotensi ditagih secara agresif karena nilai bunga dan dendanya lebih menguntungkan bagi penagih.

  1. Tidak Semua Pinjol Memiliki Tim Penagih Lapangan

Tidak semua aplikasi pinjol memiliki debt collector khusus. Beberapa platform seperti AkuLaku dan Kredivo dikenal memiliki tim penagih langsung.

Sementara itu, layanan seperti Kredit Pintar dan AdaKami menggunakan sistem penagihan gabungan, di mana satu debt collector menangani banyak nasabah dari berbagai platform. Hal ini membuat penagihan lebih masif namun tidak selalu mengarah ke kunjungan fisik.

Baca Juga: Iklan Pinjol Muncul di HP Anda? Ini Cara Hilangkan Pakai Fitur Google Play Protect

Dari faktor-faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua nasabah gagal bayar akan didatangi debt collector.

Risiko tertinggi dialami oleh peminjam dengan utang besar, domisili di perkotaan, dan menggunakan aplikasi yang memiliki tim penagih lapangan.

Namun, bagi yang memutus komunikasi, tinggal di daerah terpencil, atau memiliki pinjaman kecil, kemungkinan didatangi penagih relatif rendah.

Meski begitu, masyarakat tetap disarankan untuk berhati-hati dalam mengajukan pinjaman online dan memahami risiko gagal bayar agar tidak terjebak dalam masalah finansial yang lebih serius.

Tags:
pinjaman online pinjol gagal bayargalbayskor kredit debt collectorAlasan DC Pinjol Tidak Datang Kerumah

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor