Syarat kedua adalah memilih produk emas yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.
Secara umum, ada dua jenis produk emas yang bisa dipilih: emas digital dan emas fisik.
- Emas Digital: Emas digital sangat cocok untuk investor dengan budget kecil. Keuntungan dari emas digital adalah potongannya tidak bergantung pada gramasi, melainkan dihitung berdasarkan persentase.
Jadi, Anda bisa mulai menabung emas dengan jumlah kecil seperti Rp100.000 atau Rp200.000, tanpa perlu khawatir potongan besar seperti yang terjadi pada emas fisik dengan gramasi kecil.
- Emas Fisik: Jika Anda memiliki budget yang lebih besar, misalnya Rp1.000.000 untuk sekali nabung, maka emas fisik berupa logam mulia dengan kepingan 5 gram bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan.
Potongan harga untuk emas 5 gram lebih rendah, sekitar 2,5 persen hingga 3 persen, yang membuat investasi Anda lebih efisien dibandingkan dengan emas berukuran lebih kecil.
Sementara itu, meskipun banyak orang yang berinvestasi dalam bentuk perhiasan emas, hal ini kurang dianjurkan untuk tujuan investasi.
Perhiasan emas memiliki kadar yang bervariasi, dan biasanya mengandung logam lain yang bisa mengurangi sensitivitas terhadap perubahan harga emas.
Oleh karena itu, jika Anda memutuskan untuk membeli perhiasan emas, pastikan kadar emasnya di atas 90 persen untuk memastikan keuntungan yang maksimal saat harga emas naik.
3. Jangan Gunakan Cicilan atau Pembayaran Bertahap
Syarat terakhir adalah hindari membeli emas dengan menggunakan cicilan atau pembayaran bertahap. Meskipun membeli emas dengan cicilan terlihat mudah, bunga yang dikenakan seringkali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan yang bisa didapatkan dari kenaikan harga emas.
Selain itu, membeli emas dengan cicilan juga meningkatkan risiko keuangan jika Anda tiba-tiba menghadapi kesulitan dalam membayar cicilan.
Investasi yang baik adalah investasi yang dilakukan dengan uang yang sudah tersedia, bukan uang yang harus dicicil.