Evandra Florasta, sebagai kapten tim, menjadi sosok sentral dalam menjaga semangat tim tetap menyala di lapangan.
Dukungan solid antar pemain membuat Timnas mampu tetap tenang dalam tekanan dan menyelesaikan laga dengan efektif.
Strategi Cerdas Saat Hadapi Lawan Kuat
Pertandingan melawan Korea Selatan menjadi bukti lain dari kematangan taktik anak-anak muda Indonesia. Meski Korea Selatan mendominasi penguasaan bola dan serangan, Timnas U-17 berhasil mencetak gol melalui satu-satunya tembakan tepat sasaran yang mereka buat.
Strategi serangan balik menjadi senjata utama. Mereka tak memaksakan penguasaan bola, tetapi fokus pada efektivitas.
Mereka memanfaatkan kelebaran lapangan dan celah di sisi pertahanan Korea Selatan yang terlalu frontal menyerang dari tengah.
Optimisme Menghadapi Laga Kontra Afghanistan
Dengan enam poin di tangan, Timnas Indonesia U-17 hampir pasti keluar sebagai pemuncak grup. Namun, laga kontra Afghanistan tetap menjadi momentum penting untuk memperkuat kepercayaan diri jelang fase gugur.
Laga ini juga bisa dimanfaatkan untuk merotasi pemain sekaligus menguji kedalaman skuad. Jika kemenangan kembali diraih, Garuda Muda akan masuk fase perempat final dengan modal sempurna.
Nova Arianto: Sosok di Balik Kebangkitan Garuda Muda
Nova Arianto bukan nama asing di dunia sepak bola nasional. Mantan pemain Timnas ini dikenal sebagai pelatih yang disiplin dan detail dalam membangun karakter tim. Di bawah arahannya, Timnas U-17 tak hanya berlatih fisik dan teknik, tetapi juga diberi pemahaman taktik serta pembinaan mental sejak dini.
"Kami tidak hanya melatih teknik, tapi membentuk cara berpikir para pemain muda agar siap bertanding di level tertinggi," ujar Nova Arianto.
Pendekatan menyeluruh inilah yang membedakan generasi 2025 dari pendahulunya. Para pemain kini tak lagi bergantung pada skill individu, melainkan bermain sebagai unit kolektif yang solid.
Baca Juga: Klaim Saldo DANA Gratis Rp90.000, Cair Hari Ini
Menuju Panggung Dunia: Target dan Harapan
Lolos ke Piala Dunia U-17 tentu bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang. Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan Erick Thohir telah menegaskan pentingnya menjaga konsistensi permainan dan tidak cepat puas.