POSKOTA.CO.ID — Kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas Korea Selatan di laga perdana Piala Asia U-17 2025 menarik perhatian publik sepak bola Asia. Salah satu yang ikut memantau langsung laga tersebut adalah mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu memberikan apresiasi tinggi kepada pelatih Garuda Muda, Nova Arianto. Ia menyebut Nova sebagai pelatih masa depan Indonesia.
“Coach Nova adalah pelatih yang luar biasa. Dia juga bersemangat, sangat baik, dan sopan,” ujar Tae-yong seperti dikutip media Korea.
Shin Tae-yong mengaku memiliki hubungan khusus dengan Nova. Ia menyebut Nova satu-satunya pelatih lokal yang bekerja dengannya selama lima tahun di Timnas Indonesia.
“Dia satu-satunya pelatih Indonesia yang pernah bekerja sama dengan saya selama lima tahun saat saya menjadi pelatih Indonesia,” ucapnya. “Dia adalah pelatih yang saya incar.”
Nova Arianto sendiri tak menampik peran besar Shin Tae-yong dalam karier kepelatihannya. Ia mengaku banyak belajar dari pelatih Korea Selatan itu selama menjadi asistennya.
Nova bahkan menerapkan skema permainan khas Shin Tae-yong saat menghadapi Korsel di laga pembuka Grup C. Ia menyebut pendekatan taktik tersebut sukses diterapkan dengan adaptasi ala Garuda Muda.
“Banyak hal saya pelajari dari Coach Shin, termasuk cara melawan Korea,” ujar Nova usai laga. “Apa yang saya terapkan adalah bagian dari filosofi beliau.”
Baca Juga: Timnas Senior Beri Apresiasi ke Garuda Muda: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Cerah
Tae-yong juga menilai kemenangan atas Korsel menjadi bukti kemajuan sepak bola Indonesia. Ia menilai sepak bola Asia Tenggara telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya rasa sepak bola Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sudah jauh lebih berkembang dibanding sebelumnya,” kata pelatih berusia 54 tahun itu. “Indonesia menunjukkan pertahanan yang baik dan permainan yang disiplin.”
Meski demikian, Tae-yong tidak sepakat jika hasil laga itu dianggap sebagai kemunduran bagi Korea. Ia menyebut anak-anak muda Korea hanya kurang beruntung dalam penyelesaian akhir.
“Korea sebenarnya lebih unggul dalam permainan,” katanya. “Mereka hanya kurang beruntung dalam mencetak gol.”