POSKOTA.CO.ID – Belum lama ini Presiden Prabowo Subianto memberikan komentar terkait ucapan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi beberapa waktu lalu.
Keramaian ini terkait insiden teror kepala babi yang dikirim ke kantor Tempo sehingga menuai kritik tajam dari kalangan masyarakat.
Hasan menyarankan agar kepala babi tersebut "dimasak saja," sebuah pernyataan yang dianggap tidak sensitif oleh berbagai pihak, termasuk Dewan Pers.
"Ucapan yang menurut saya teledor, itu, ya keliru itu saya kira beliau menyesal," kata Presiden Prabowo Subianto dalam wawancara dengan tujuh jurnalis di Hambalang, Bogor, Senin 6 April 2025.
Baca Juga: Kritik Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ferry Latuhihin Ingatkan Soal Brutus Politik
Sebelumnya, Hasan Nasbi, yang diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak perlu dianggap serius.
"Udah, dimasak aja," ujar Hasan disertai dengan kelakar, Jumat malam, 21 Maret 2025.
Hasan menambahkan bahwa wartawan Tempo, Franciska, menanggapi peristiwa tersebut dengan humor di media sosial. "Franciska bahkan meminta dikirimi daging lagi. Artinya dia tidak merasa terancam," jelas Hasan.
Namun, pernyataan Hasan menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk Koalisi Masyarakat Sipil.
Al Araf, perwakilan dari Centra Initiative, mengecam komentar tersebut sebagai pelanggaran prinsip kebebasan pers.
Al Araf juga menilai bahwa pemerintah telah merendahkan profesi wartawan dengan pernyataan yang dianggap tidak pantas.
Insiden ini dianggap sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan pers, yang harus dilindungi di negara demokrasi.
Tempo sebelumnya mengkonfirmasi bahwa kepala babi terbungkus kardus styrofoam dikirimkan pada Kamis sore, 20 Maret 2025.