POSKOTA.CO.ID - Bulan Syawal menjadi momen istimewa bagi umat Islam setelah Ramadhan dan Idulfitri.
Di dalamnya, umat Islam dapat mengumpulkan pahala yang melimpah dengan berpuasa sunnah Syawal.
Menurut ajaran Islam, puasa Syawal merupakan ibadah puasa enam hari setelah Ramadhan yang memiliki keutamaan luar biasa.
Apabila seorang Muslim menunaikan puasa sunnah Syawal selama enam hari setelah Ramadhan, maka pahalanya setara dengan puasa setahun penuh.
Baca Juga: Ketentuan Bayar Puasa Ramadhan dengan Qadha dan Fidyah bagi Ibu Hamil
Oleh karena itu, sangat disayangkan apabila ibadah sunnah ini terlewatkan begitu saja.
Namun, ada sebagian orang masih memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa alasan seperti sakit atau menstruasi bagi wanita.
Hal tersebut membuat dilema, manakah yang sebaiknya ditunaikan lebih dulu, puasa Syawal atau puasa Qadha?
Dalam sebuah kajian, Buya Yahya menjawab keraguan beberapa orang mengenai mana yang harus didahulukan antara puasa Syawal atau bayar utang lebih dulu?
Baca Juga: Waktu yang Tepat Menunaikan Puasa Syawal setelah Idulfitri 1446 H
Puasa Syawal atau Puasa Qadha Dulu?
Rasulullah SAW bersabda tentang puasa Syawal,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَ أَتْبَعَهُ سِتًا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim)
Dalam sebuah video di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjawab pertanyaan seputar mana yang lebih dulu ditunaikan antara puasa Syawal dan bayar utang.
"Kalau punya utang puasa, ibu pingin puasa Syawal, kan? Sebaiknya kita mendahulukan bayar utang daripada nanti terlambat nanti suami yang kena," ucapnya, dikutip Poskota, Selasa, 8 April 2025.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah itu memberikan jawaban terhadap pertanyaan dari seorang perempuan tentang pelaksanaan puasa Syawal saat memiliki utang puasa Ramadhan.
Menurutnya, puasa Qadha harus didahulukan di bulan Syawal daripada sunnah karena utang puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap Muslim.
