Presiden Prabowo Subianto jelaskan alasan pengesahan RUU TNI dipercepat (Sumber: YouTube/Najwa Shihab)

Nasional

Proses Pembahasan RUU Dinilai Minim Transparansi, Presiden Prabowo Sebut Bakal Perbaiki Mekanisme

Selasa 08 Apr 2025, 22:28 WIB

POSKOTA.CO.ID - Presiden RI, Prabowo Subianto mengundang 7 jurnalis senior di kediamannya Hambalang, Jawa Barat pada Minggu, 6 April 2025. Salah satu di antaranya yang diundang adalah Najwa Shihab.

Dalam pertemuan itu para jurnalis senior menyoroti soal pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI), RUU Polri, RUU Kejaksaan, hingga RUU Penyiaran.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pembahasan krusial dalam RUU TNI yang belakangan menjadi polemik di publik itu soal penambahan pensiun Perwira Tinggi (Pati) saja, tidak ada yang lain dan tdak ada niat dwifungsi.

Kendati demikian, Najwa menyinggung soal proses pembahasan RUU yang minim transparan oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca Juga: Wawancarai Presiden Prabowo Terkait Isu RUU Polri, Ekspresi Najwa Shihab Jadi Sorotan Warganet

“Karena prosesnya yang tidak transparan, draf (RUU) yang terkadang kerap kali tidak terbuka, kemudian juga pertemuan-pertemuan bahkan sudah diketuk belum dikasih tahu, pertemuan-pertemuan bukan di lembaga DPR tetapi di luar ruangan parlemen,” kata Najwa, dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Selasa, 8 April 2025.

Tanggapan Presiden Prabowo

Mengenai pernyataan Najwa tersebut, Prabowo mengatakan bahwa proses legislasi seperti itu telah berjalan belasan tahun karena adanya konsinyir ketika melakukan pekerjaan.

“Maaf ya, tapi ini kan udah berjalan belasan tahun. Anda paham kan? Kadang-kadang orang itu menyelesaikan suatu masalah itu ada isitilah konsinyir. Mereka kerja kerja berhari-hari tanpa henti loh,” ujar Prabowo.

Kemudian, Najwa mempermasalahkan soal rakyat yang tidak mendapatkan peran dalam pembahasan-pembahasan itu.

Baca Juga: Najwa Shihab Diperdebatkan Netizen X, Masih Tajam atau Sudah Kehilangan Taring?

“Tapi kuncinya rakyat tidak mendapatkan akses untuk ikut pak, jadi peran rakyat tidak ada,” cecar Najwa.

Presiden Prabowo Sebut Soal Transparansi Bakal Diperbaiki

Menanggapi pernyataan itu, Prabowo mengatakan bahwa soal transparansi akan diperbaiki. Namun, kata dia, saat ini yang menjadi permasalahan juga adalah beredarnya naskah RUU karangan.

“Iya, oke. Mekanisme itu bisa kita perbaiki, tapi kan ada beredar naskah-naskah ngarang, karangan,” ucap Prabowo.

“Kalau kita tidak puas dengan transparansi, kita bikin transparan. Tapi jangan ngarang,” lanjutnya.

Najwa mengatakan bahwa naskah karangan bisa beredar karena naskah resmi tidak diberikan.

Ada pun 7 jurnalis senior yang menghadiri undangan pertemuan tersebut di antaranya adalah Founder Narasi Najwa Shihab, Pemred Detikcom Alfito Deannova Gintin, Pemred TvOne Lalu Mara, Pemred IDN Times Uni Lubis, Pemred Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Pemred SCTV-Indosiar Retno Pinasti, dan News Anchor TVRI Valerina Daniel.

Tags:
transparansi rancangan undang-undangtransparansi RUUPresiden Prabowo Subianto Presiden PrabowoNajwa Shihab

Rivera Jesica Souisa

Reporter

Rivera Jesica Souisa

Editor