Profil Lengkap Erika Carlina dan Bukie, Pemeran Ikonik Film Pabrik Gula Versi Uncut yang Viral di TikTok

Selasa 08 Apr 2025, 14:29 WIB
Dalam versi uncut film ini, peran mereka menjadi lebih dalam, memperlihatkan bagaimana tindakan kecil yang melanggar aturan mampu membuka gerbang petaka besar.

Dalam versi uncut film ini, peran mereka menjadi lebih dalam, memperlihatkan bagaimana tindakan kecil yang melanggar aturan mampu membuka gerbang petaka besar.

Erika Carlina dipercaya memerankan karakter Naning, buruh perempuan yang menjadi pemantik konflik utama dalam film ini. Erika, yang sebelumnya dikenal lewat film Srimulat: Hil yang Mustahal dan web series Turn On, menunjukkan performa luar biasa dalam menghidupkan karakter kompleks seperti Naning.

Naning digambarkan sebagai sosok pendiam yang kemudian tergoda oleh kekuasaan dan harta tak kasat mata. Rasa bersalah dan ketakutan yang muncul setelah pelanggaran yang dilakukannya menjadi pusat dari ekspresi akting Erika. Tanpa harus terlalu mengandalkan dialog, Erika berhasil menyampaikan kecemasan, penyesalan, hingga kekalutan batin melalui gestur tubuh dan ekspresi wajah.

Dalam versi uncut, Naning juga terlihat mengalami trauma emosional yang lebih dalam, dengan beberapa adegan tambahan yang memperjelas dilema moral dan tekanan batin yang dialaminya setelah membuka pintu dunia gaib secara tidak sadar.

Bukie B. Mansyur sebagai Hendra: Ketenangan Semu yang Mengundang Teror

Berpasangan dengan Erika, Bukie B. Mansyur memerankan karakter Hendra, sosok laki-laki biasa yang menyimpan peran penting dalam konflik utama.

Meski bukan nama yang sering tampil di layar lebar, Bukie menunjukkan dedikasi akting yang kuat dalam membangun karakter Hendra sebagai pemicu diam-diam dari kekacauan mistis.

Hendra awalnya tampak sebagai pekerja biasa yang bersikap tenang, tetapi tindakannya menyusup ke area terlarang menjadi faktor utama meledaknya konflik. Interaksinya dengan Naning bukan hanya menjadi momen sensual biasa, namun dalam versi uncut, adegan tersebut memperlihatkan hubungan emosional yang tragis, sekaligus mengandung simbolisme pelanggaran terhadap hukum-hukum adat dan spiritual.

Simbolisme dan Dunia Gaib dalam Pabrik Gula

Film ini tidak sekadar menyuguhkan adegan horor konvensional, namun membangun narasi yang sarat makna dan simbolisme. Gudang barat sebagai pusat konflik bukan hanya ruang fisik, melainkan juga representasi dari batas antara dunia manusia dan dunia gaib yang tidak boleh dilanggar.

Konsep waktu seperti “jam merah” dan “jam kuning” yang diperkenalkan dalam film mempertegas larangan gaib yang berlaku di pabrik tersebut. Buruh dilarang keluar di jam tertentu demi menghindari interaksi dengan makhluk halus.

Pelanggaran terhadap waktu ini kerap kali memicu kemunculan penampakan seperti wayang kulit gaib, suara-suara dari ruang loji, hingga sosok Dalboh yang menghantui para pekerja.

Versi uncut memperjelas hubungan antara manusia dan entitas gaib. Adegan-adegan tambahan menggambarkan ritual-ritual lama yang dilanggar, serta memperluas dunia spiritual yang sebelumnya hanya tersirat.

Baca Juga: Cara Membuat Status WhatsApp dari Reels Instagram Langsung, Mudah Banget!

Kekuatan Film: Atmosfer, Musik, dan Akting Natural

Selain kekuatan narasi dan simbolisme, Pabrik Gula juga memukau dari sisi teknis. Atmosfer horor dibangun dengan pencahayaan redup, warna-warna kusam, serta efek suara menyeramkan yang menambah kesan nyata dari kengerian yang terjadi.

Berita Terkait

News Update