Dalam versi uncut film ini, peran mereka menjadi lebih dalam, memperlihatkan bagaimana tindakan kecil yang melanggar aturan mampu membuka gerbang petaka besar.

HIBURAN

Profil Lengkap Erika Carlina dan Bukie, Pemeran Ikonik Film Pabrik Gula Versi Uncut yang Viral di TikTok

Selasa 08 Apr 2025, 14:29 WIB

POSKOTA.CO.ID - Film horor Pabrik Gula menjadi perbincangan hangat di kalangan penikmat sinema Tanah Air sejak pertama kali dirilis.

Mengangkat tema supranatural dengan nuansa lokal, film ini berhasil membangun atmosfer kelam yang menyelimuti pabrik tua tempat para buruh musiman bekerja.

Namun, kekuatan film ini tak hanya terletak pada suasana dan visualnya, melainkan juga pada akar konflik yang dipicu oleh dua karakter sentral: Naning dan Hendra.

Dalam versi uncut film ini, peran mereka menjadi lebih dalam, memperlihatkan bagaimana tindakan kecil yang melanggar aturan mampu membuka gerbang petaka besar.

Baca Juga: Downlad Sekarang Juga Aplikasi Penghasil Uang Gratis untuk Klaim Saldo DANA Cuma dari Rumah, Penasaran? Cek Selengkapnya di Sini!

Naning dan Hendra: Dua Sosok Pemantik Teror

Cerita dimulai dari sekelompok buruh musiman yang datang untuk bekerja di sebuah pabrik gula tua selama musim panen tebu.

Mereka datang tanpa curiga, menjalani rutinitas seperti biasa, hingga suasana berubah drastis oleh kejadian-kejadian ganjil yang terjadi beruntun.

Di balik semua kekacauan tersebut, terselip satu kejadian penting: dua buruh, Naning dan Hendra, secara diam-diam memasuki gudang barat area terlarang yang menurut kepercayaan setempat dijaga oleh entitas supranatural.

Tanpa sepengetahuan pekerja lain, mereka melakukan hubungan intim di dalam gudang itu, dan perbuatan tersebut menjadi awal dari bencana yang menimpa seluruh buruh.

Naning, yang setelah kejadian itu memiliki kemampuan melihat kekayaan gaib milik Maharatu—penguasa alam halus di kawasan tersebut tergoda untuk mengambilnya.

Aksi ini memicu murka dari dunia gaib, menciptakan gelombang teror yang tak terbendung. Kematian demi kematian pun menghantui para buruh, dan misteri pabrik gula yang awalnya hanya berupa bisik-bisik berubah menjadi nyata.

Erika Carlina sebagai Naning: Emosi, Dosa, dan Ketakutan

Erika Carlina dipercaya memerankan karakter Naning, buruh perempuan yang menjadi pemantik konflik utama dalam film ini. Erika, yang sebelumnya dikenal lewat film Srimulat: Hil yang Mustahal dan web series Turn On, menunjukkan performa luar biasa dalam menghidupkan karakter kompleks seperti Naning.

Naning digambarkan sebagai sosok pendiam yang kemudian tergoda oleh kekuasaan dan harta tak kasat mata. Rasa bersalah dan ketakutan yang muncul setelah pelanggaran yang dilakukannya menjadi pusat dari ekspresi akting Erika. Tanpa harus terlalu mengandalkan dialog, Erika berhasil menyampaikan kecemasan, penyesalan, hingga kekalutan batin melalui gestur tubuh dan ekspresi wajah.

Dalam versi uncut, Naning juga terlihat mengalami trauma emosional yang lebih dalam, dengan beberapa adegan tambahan yang memperjelas dilema moral dan tekanan batin yang dialaminya setelah membuka pintu dunia gaib secara tidak sadar.

Bukie B. Mansyur sebagai Hendra: Ketenangan Semu yang Mengundang Teror

Berpasangan dengan Erika, Bukie B. Mansyur memerankan karakter Hendra, sosok laki-laki biasa yang menyimpan peran penting dalam konflik utama.

Meski bukan nama yang sering tampil di layar lebar, Bukie menunjukkan dedikasi akting yang kuat dalam membangun karakter Hendra sebagai pemicu diam-diam dari kekacauan mistis.

Hendra awalnya tampak sebagai pekerja biasa yang bersikap tenang, tetapi tindakannya menyusup ke area terlarang menjadi faktor utama meledaknya konflik. Interaksinya dengan Naning bukan hanya menjadi momen sensual biasa, namun dalam versi uncut, adegan tersebut memperlihatkan hubungan emosional yang tragis, sekaligus mengandung simbolisme pelanggaran terhadap hukum-hukum adat dan spiritual.

Simbolisme dan Dunia Gaib dalam Pabrik Gula

Film ini tidak sekadar menyuguhkan adegan horor konvensional, namun membangun narasi yang sarat makna dan simbolisme. Gudang barat sebagai pusat konflik bukan hanya ruang fisik, melainkan juga representasi dari batas antara dunia manusia dan dunia gaib yang tidak boleh dilanggar.

Konsep waktu seperti “jam merah” dan “jam kuning” yang diperkenalkan dalam film mempertegas larangan gaib yang berlaku di pabrik tersebut. Buruh dilarang keluar di jam tertentu demi menghindari interaksi dengan makhluk halus.

Pelanggaran terhadap waktu ini kerap kali memicu kemunculan penampakan seperti wayang kulit gaib, suara-suara dari ruang loji, hingga sosok Dalboh yang menghantui para pekerja.

Versi uncut memperjelas hubungan antara manusia dan entitas gaib. Adegan-adegan tambahan menggambarkan ritual-ritual lama yang dilanggar, serta memperluas dunia spiritual yang sebelumnya hanya tersirat.

Baca Juga: Cara Membuat Status WhatsApp dari Reels Instagram Langsung, Mudah Banget!

Kekuatan Film: Atmosfer, Musik, dan Akting Natural

Selain kekuatan narasi dan simbolisme, Pabrik Gula juga memukau dari sisi teknis. Atmosfer horor dibangun dengan pencahayaan redup, warna-warna kusam, serta efek suara menyeramkan yang menambah kesan nyata dari kengerian yang terjadi.

Musik latar yang menggabungkan unsur tradisional dan elektronik menciptakan sensasi mencekam tanpa harus mengandalkan jumpscare berlebihan.

Akting para pemainnya terutama Erika dan Bukie juga menjadi elemen penting yang membuat film ini hidup. Natural, tidak berlebihan, dan mampu membuat penonton ikut merasakan tekanan psikologis yang mereka alami.

Pabrik Gula merupakan bukti bahwa film horor Indonesia mampu bersaing secara kualitas dengan produksi internasional, terlebih ketika dikemas dengan unsur budaya lokal yang kuat.

Karakter Naning dan Hendra bukan hanya sekadar pasangan pemicu konflik, tetapi juga simbol dari bagaimana pelanggaran terhadap nilai-nilai tak kasat mata bisa menimbulkan petaka besar.

Erika Carlina dan Bukie B. Mansyur berhasil menyajikan performa yang tidak hanya meyakinkan, tapi juga emosional dan sarat makna.

Dalam versi uncut, kedalaman karakter mereka semakin terasa, mempertegas bahwa teror di balik pabrik tua ini bukan hanya soal makhluk gaib, tapi juga dosa, keserakahan, dan pelanggaran terhadap aturan yang telah lama dijunjung.

Tags:
Pabrik Gula UncuttFilm Pabrik Gulafilm supranatural Indonesiafilm horor IndonesiaMansyurBukie BErika CarlinaPabrik Gula

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor