Bangunan ini berdiri megah sejak zaman kolonial dan dulunya merupakan pusat industri gula yang cukup penting di era Hindia Belanda.
Bangunan pabrik yang kini sebagian sudah tidak aktif ini menyimpan nuansa klasik sekaligus angker, sehingga sangat mendukung suasana kelam dalam film.
Dinding-dinding tua yang mulai berlumut, cerobong besar yang menjulang tinggi, serta lorong-lorong sempit yang seolah menyimpan misteri, semuanya mampu menambah kesan menyeramkan yang tidak dibuat-buat.
Jejak Sejarah Pabrik Gula Gondang Winangoen
Bukan hanya jadi latar film horor, Pabrik Gula Gondang Winangoen juga merupakan situs penting dalam sejarah industri Indonesia.
Pabrik ini dulunya menjadi salah satu pusat pengolahan tebu terbesar di Jawa Tengah dan sempat menjadi ikon kebangkitan ekonomi di masa kolonial.
Seiring waktu, operasional pabrik semakin menurun, hingga akhirnya sebagian besar kegiatan produksi dihentikan.
Namun bangunannya tetap dipertahankan dan bahkan dialihfungsikan menjadi salah satu objek wisata sejarah dan edukasi tentang gula di Indonesia.
Kini, setelah film Pabrik Gula viral, jumlah pengunjung ke lokasi ini meningkat drastis. Banyak yang penasaran ingin melihat langsung tempat yang digunakan sebagai latar kisah menyeramkan dalam film tersebut.
Pabrik Gula bukan sekadar film horor biasa. Selain menyuguhkan cerita yang mencekam, film ini juga mengangkat kembali sejarah tempat yang pernah berjaya di masa lalu.
Lokasi syutingnya, yakni Pabrik Gula Gondang Winangoen, memberi warna tersendiri yang membuat cerita terasa sangat nyata.
Kalau kamu penasaran dengan suasana asli pabrik yang digunakan dalam film, tak ada salahnya menjadwalkan kunjungan langsung ke Klaten.