Meski pihak pengelola sampah mandiri mengklaim telah koordinasi dengan Karang Taruna dalam pengelolaan sampah, namun hal itu dibantah oleh pihak Karang Taruna Unit RW Desa Wangunsari.
Ketua Karang Taruna Unit RW Desa Wangunsari, Fahri Rahmandani, menyatakan, sejauh ini pihaknya tidak pernah sekalipun dilibatkan dalam pengelolaan sampah di wilayahnya. Bahkan pernyataan Cucu sebagai pengelola sampah mandiri dinilai mencatut nama Karang Taruna untuk memuluskan usahanya.
"Karang taruna tidak terlibat. Bahkan tidak ada koordinasi. Tiba tiba ada pengelolaan sampah," kata Fahri.
Pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut. Menurut dia, keberadaan pengelolaan sampah di wilayahnya Itu dinilai tidak efektif serta berpotensi menimbulkan penyakit lantaran timbulan sampah yang terus menggunung.
"Itu juga diperparah dengan adanya tambahan sampah yang diangkut sama pengelola dari Kota Bandung. Untuk warga saja sudah tidak terkelola dengan baik, ini malah nerima kiriman sampah dari Bandung," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Rw 04 Kampung Cijengkol, Desa Wangunsari, Acep Rohman, mengaku sampai saat ini ia belum pernah melakukan koordinasi atau obrolan terkait pengelolaan sampah dengan pihak pengelola sampah mandiri.
"Belum ada obrolan sama yang bersangkutan. Alangkah baiknya masalah sampah ini dibicarakan baik-baik. Jangan sampai pihak yang gak tau apa-apa malah tiba-tiba dilibatkan," kata Rohman.