Berikut Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal, Lakukan Ini Jika Lupa Membayar

Senin 07 Apr 2025, 07:19 WIB
Zakat fitrah dan zakat mal (Pinterest)

Zakat fitrah dan zakat mal (Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Apa yang membedakan keduanya?

Secara umum, zakat adalah kewajiban mengeluarkan sebagian harta untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Namun, terdapat perbedaan dalam ketentuan, waktu pelaksanaan, serta objek zakat fitrah dan zakat mal.

Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Baik zakat fitrah maupun zakat mal memiliki tujuan utama untuk keberkahan dan kesejahteraan umat. Meski keduanya wajib bagi umat Islam, terdapat beberapa aspek yang membedakan keduanya, yaitu:

Definisi

  • Zakat Fitrah: Kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, yang harus ditunaikan selama bulan Ramadan hingga sebelum salat Idul Fitri.
  • Zakat Mal: Zakat yang harus dikeluarkan oleh seorang Muslim berdasarkan kepemilikan harta yang telah mencapai batas tertentu (nisab).

Baca Juga: Persiapan Mudik Lebaran 2025: Begini Cara Cek Prakiraan Cuaca dengan Mudah

Tujuan

Zakat Fitrah bertujuan agar semua orang, termasuk yang kurang mampu, dapat menikmati makanan yang layak saat Lebaran, sekaligus sebagai penyucian diri dari kesalahan selama Ramadan.

Zakat Mal berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain dan membantu mereka yang membutuhkan.

Waktu Pembayaran

Zakat Fitrah wajib dibayarkan selama bulan Ramadan hingga menjelang salat Idul Fitri.

Zakat Mal dapat dikeluarkan kapan saja sepanjang tahun, asalkan harta yang dimiliki telah memenuhi nisab dan haul yang ditentukan.

Objek Zakat

Zakat Fitrah dikenakan pada individu Muslim, sehingga setiap anggota keluarga wajib menunaikannya. Jika seseorang tidak mampu, tanggung jawabnya dapat dialihkan kepada walinya.

Zakat Mal dikenakan pada harta tertentu yang dimiliki oleh seorang Muslim, seperti emas, hasil pertanian, atau penghasilan. Seseorang wajib menunaikan zakat ini jika jumlah hartanya telah mencapai nisab (misalnya 85 gram emas atau 653 kg gabah untuk pertanian).

Besaran Zakat

Zakat Fitrah ditetapkan sebesar 3,5 liter atau 2,5 kg makanan pokok, seperti beras, atau dapat diganti dengan uang sesuai harga makanan pokok di daerah setempat.

Zakat Mal umumnya sebesar 2,5 persen dari total kekayaan yang dimiliki. Namun, untuk hasil pertanian, besaran zakatnya bervariasi: 10 persen jika menggunakan air alami dan 5 persen jika menggunakan irigasi buatan.

Jenis-jenis Zakat

  • Zakat Fitrah tidak memiliki jenis pembagian yang berbeda.

Zakat Mal terdiri dari beberapa kategori, antara lain:

  • Zakat emas, perak, dan logam mulia
  • Zakat hewan ternak
  • Zakat hasil pertanian
  • Zakat perdagangan
  • Zakat uang dan surat berharga
  • Zakat hasil produksi
  • Zakat pertambangan dan hasil laut
  • Zakat industri
  • Zakat penghasilan
  • Zakat saham

Dengan memahami perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal, umat Islam dapat lebih bijak dalam menunaikan kewajiban ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: 10 Ucapan Selamat Lebaran 2025 Penuh Makna dan Kebahagiaan

Jika seseorang lupa membayar zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menunaikan kewajiban tersebut:

  1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum salat Idul Fitri. Jika terlupa atau terlewat, ada beberapa konsekuensi dan langkah yang harus dilakukan:

Jika masih pada hari Idul Fitri: Segera tunaikan zakat fitrah, meskipun sudah melewati waktu yang dianjurkan. Namun, tetap lebih baik terlambat daripada tidak membayarnya sama sekali.

Jika sudah lewat Idul Fitri: Zakat fitrah tetap harus dibayarkan, tetapi dianggap sebagai sedekah biasa karena tidak ditunaikan tepat waktu. Meski begitu, tetap penting untuk menunaikannya sebagai bentuk tanggung jawab.

  1. Zakat Mal

Zakat mal memiliki batas waktu pembayaran setelah harta mencapai nisab dan bertahan selama haul (satu tahun dalam kalender Hijriah). Jika terlupa membayar:

Segera bayar zakat tersebut begitu ingat dan memiliki kemampuan, karena zakat adalah kewajiban yang tidak gugur meskipun terlewat.

Jika bertahun-tahun lupa atau tidak membayar, zakat tetap harus dihitung dan dibayarkan untuk periode yang terlewat. Jika merasa kesulitan menghitungnya, bisa meminta bantuan lembaga zakat atau ulama.

Jika sudah wafat sebelum membayar zakat, para ahli waris disarankan untuk membayarkan zakat dari harta yang ditinggalkan.

Pentingnya Menunaikan Zakat Tepat Waktu

Menunda pembayaran zakat tanpa alasan yang sah bisa menjadi dosa, karena zakat merupakan kewajiban bagi Muslim yang mampu. Agar tidak lupa, sebaiknya:

  • Menandai waktu pembayaran zakat di kalender atau pengingat digital.
  • Membayar zakat lebih awal jika sudah yakin harta mencapai nisab.
  • Menggunakan layanan lembaga zakat yang memudahkan pembayaran dan pengingat rutin.

Jadi, jika lupa membayar zakat, langkah terbaik adalah segera membayarnya begitu sadar dan memastikan kewajiban ini tidak terlewat di masa mendatang.

Berita Terkait

News Update