Ilustrasi. 10 tanda HP diretas dan cara mengatasinya. (Sumber: Freepik/jcomp)

TEKNO

10 Tanda HP Diretas, Cek Hal Ini untuk Mengatasinya

Senin 07 Apr 2025, 19:48 WIB

POSKOTA.CO.ID - HP yang baterainya cepat habis atau sering mengalami masalah performa dapat menjadi indikasi bahwa perangkat sedang diretas.

Meskipun performa baterai dapat menurun seiring waktu, masalah ini akan terasa tidak wajar jika HP masih baru.

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah malware yang menguras daya baterai serta mengirimkan data pribadi ke pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna.

Baca Juga: Aktifkan Two Factor Authentification untuk Lindungi Akun Sosmed dari Peretasan

Dikutip dari YouTube Sisi Terang, berikut inilah tanda-tanda HP yang tengah diretas.

10 Tanda HP Diretas

1. Performa Ponsel Menurun

Jika ponsel sering nge-hang atau melambat saat membuka situs web, bisa jadi ada malware yang aktif di latar belakang.

Hal ini dapat membuat ponsel kesulitan untuk keluar dari aplikasi, bahkan terkadang memerlukan restart.

Tanda lainnya adalah ketika tab di browser berubah secara aneh, meskipun laman yang dibuka tetap sama.

Ini bisa menjadi indikasi bahwa ada program proxy yang mengendalikan perangkat secara diam-diam.

2. Aplikasi Tidak Sah

Baca Juga: Hati-Hati! Begini Cara Pinjol Ilegal Menyalahgunakan Data KTP untuk Meretas Rekening

Beberapa aplikasi yang terinstal pada ponsel mungkin tidak sah atau berasal dari sumber yang tidak terpercaya.

Jika aplikasi tersebut tidak tercatat di daftar aplikasi resmi dan Anda yakin tidak pernah menginstalnya, kemungkinan besar ponselmu telah terinfeksi.

Aplikasi berbahaya ini bisa mencuri data pribadi seperti pesan, panggilan, akun media sosial, dan aplikasi perbankan.

3. Aktivitas Mencurigakan

Ponsel yang diretas juga dapat menunjukkan gejala seperti foto atau video yang muncul secara tiba-tiba, meskipun pengguna tidak pernah mengabadikannya.

Flash ponsel yang berkedip sendiri dan aplikasi kamera yang menguras daya juga bisa menjadi tanda bahwa malware sedang aktif.

Selain itu, apabila ada perubahan tiba-tiba pada kata sandi, atau jika akun baru muncul, ini menandakan bahwa peretas dapat mengakses data pribadi dan menggunakan ponsel untuk kepentingan mereka.

4. Penggunaan Data yang Meningkat

Penjahat dunia maya bisa memanfaatkan ponsel untuk mengirim pesan mahal atau melakukan panggilan internasional dengan tarif premium.

Perhatikan lonjakan tajam pada tagihan data bulanan atau munculnya pop-up dan situs web mencurigakan di browser, yang menunjukkan bahwa malware aktif di perangkatmu.

Ponsel yang terinfeksi bisa mengunduh aplikasi berbahaya atau mencuri data pribadi setiap kali pengguna berinteraksi dengan pop-up tersebut.

5. Pengaruh pada Email dan Komunikasi

Jika teman atau kolega melaporkan bahwa email Anda selalu terisi dengan spam, bisa jadi ini akibat serangan dari penjahat dunia maya.

Peretas bisa mengubah konfigurasi email untuk mengirimkan pesan melalui server yang tidak sah, memungkinkan mereka untuk membaca seluruh isi email Anda.

Selain itu, masalah seperti gangguan sinyal atau panggilan yang terputus juga perlu diwaspadai, karena bisa jadi ada pihak ketiga yang mengakses perangkat Anda.

6. Pengunduhan Aplikasi dari Sumber Tidak Terpercaya

Serangan siber sering kali dimulai dari aplikasi yang diunduh dari toko aplikasi resmi seperti App Store atau Play Store.

Meskipun beberapa aplikasi tampak aman, mereka bisa menjadi pintu masuk bagi malware yang berfungsi sebagai backdoor untuk peretas.

Jika ponselmu tidak terlindungi dengan baik, perangkat bisa terinfeksi tanpa disadari.

7. Ancaman dari Jaringan Wi-Fi Publik

Menggunakan jaringan Wi-Fi publik tanpa perlindungan VPN dapat membuka peluang bagi peretas untuk mengakses data pribadi.

Teknik serangan man-in-the-middle memungkinkan mereka untuk mencuri kata sandi, informasi perbankan, dan data pribadi lainnya.

Jika kamu harus menggunakan Wi-Fi publik, pastikan untuk menggunakan VPN untuk melindungi data yang sedang dikirimkan.

8. Keamanan Saat Mengecas Ponsel

Saat mengisi daya ponsel di tempat umum seperti bandara atau hotel, pastikan kamu menggunakan charger pribadi dan hindari menggunakan kabel USB yang disediakan tempat umum.

Kabel USB yang tidak aman bisa memberikan akses langsung kepada peretas untuk mengakses data ponselmu, termasuk informasi pribadi dan file sensitif lainnya.

9. Penipuan melalui Tautan Phishing

Peringatan lainnya adalah jika kamu menerima pesan atau email berisi tautan ke foto atau dokumen penting yang mengharuskanmu memberikan data pribadi atau mengunduh aplikasi.

Tautan tersebut mungkin mengarahkanmu ke situs phishing yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi seperti kata sandi atau detail perbankan.

10. Perlindungan dari Serangan Siber

Untuk mencegah peretasan, penting untuk selalu mengunduh aplikasi dari sumber resmi dan memeriksa ulasan pengguna sebelum menginstalnya.

Pasang aplikasi keamanan ponsel yang dilengkapi dengan pemblokir panggilan dan firewall untuk melindungi ponsel dari aplikasi berbahaya. Gunakan juga aplikasi chatting yang menerapkan enkripsi end-to-end untuk menjaga kerahasiaan komunikasi.

Jika ponsel terhubung ke jaringan Wi-Fi publik, hindari mengakses informasi penting dan pastikan kamu selalu memperbarui sistem operasi untuk mengatasi bug dan kerentanannya.

Jangan pernah mengklik tautan mencurigakan dan selalu verifikasi pengirim pesan sebelum memberikan informasi pribadi.

Langkah-langkah Keamanan Lanjutan

Apabila ponselmu sudah terinfeksi malware, segera pasang dan jalankan perangkat lunak anti-malware untuk memindai aplikasi jahat dan proses mencurigakan.

Ganti semua kata sandi Anda, terutama yang berkaitan dengan akun-akun penting, dan aktifkan autentikasi dua faktor untuk perlindungan ekstra.

Jika masalah berlanjut, pertimbangkan untuk mengembalikan ponsel ke pengaturan pabrik setelah mencadangkan data pentingmu.

Melakukan langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu melindungi ponsel Anda dari ancaman peretasan dan memastikan data pribadi tetap aman.

Tags:
HP cara mengatasi hp diretastanda HP diretas

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor