Tidak sampai di situ, akhirnya terjadi keributan di ruang IGD yang akhirnya memicu keluarga pasien turut menegur karena dinilai telah mengganggu ketenangan dan kenyamanan pada pasien.
Hingga akhirnya, hal tersebut memicu keributan dari keluarga pasien yang tengah berobat karena telah merasa terganggu akhirnya melampiaskan kemarahan mereka terhadap tim tersebut.
“Keributan di IGD akhirnya memicu keluarga pasien lainnya karena sedang mengganggu Keluarga yang berobat di IGD menjadi merasa terganggu. Akhirnya mereka melampiaskan beberapa ketidaknyamanan terhadap konten kreator tersebut,” katanya.
Baca Juga: Polisi Tegaskan Kasus Penganiayaan Satpam Rumah Sakit Meningkat Statusnya ke Penyidikan
Suhartono menjelaskan kondisi pasien dari keluarga konten kreator tersebut saat ini masih berada di dalam ICU dan dalam kondisi yang baik.
Dan juga ia menegaskan bahwa RS Pirngadi tidak memandang latar belakang pasien dan tetap memberikan pelayanan yang optimal untuk kesembuhan pasien.
“Saat ini pasien masih dirawat di ICU dan kondisi yang cukup baik. Jadi pasien yang diantar tanpa identitas pun tetap kami layani dengan baik di sini tanpa ada minta apa pun tetap kita layani secara optimal,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan adanya peraturan jam besuk dan larangan untuk melakukan perekaman dalam rumah sakit tanpa izin.
Baca Juga: Tak Terima Diputus Cintanya, Pria Bersajam Aniaya Mantan Kekasih di Tengah Jalan Wilayah Sulteng
Ia menekankan dan mengingatkan untuk keluarga pasien bisa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit sebelum melakukan kunjungan agar mendapatkan pendampingan yang sesuai.
“Jadi untuk menjenguk maka datang dan koordinasikan dengan kita ada duty manager, humas kita akan dampingi dan fasilitasi,” ucapnya.