POSKOTA.CO.ID - Viral GWK penuh sesak usai lebaran. Suasana berbeda terlihat di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, tepatnya pada Rabu pagi, 3 April 2025.
Ribuan warga ibu kota tampak membanjiri area tersebut, bukan untuk menonton pertandingan, melainkan untuk memulai gaya hidup sehat usai merayakan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Momen setelah Lebaran yang biasanya identik dengan silaturahmi kini berubah jadi ajang “tobat massal” membakar kalori.
Setelah seminggu penuh menikmati sajian khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, ketupat, hingga nastar dan kastengel, warga Jakarta tampaknya serempak memutuskan untuk kembali bergerak.
Tak heran, suasana di jalur lari kawasan ring road GBK pun tampak padat merayap. Bukannya bisa jogging santai, banyak warga justru hanya bisa berjalan pelan karena saking penuhnya orang-orang yang hadir.
Baca Juga: Cara Bikin Foto Lebaran Diubah ala Studio Anime Ghibli yang Sedang Viral, Pakai Chatgpt
Fenomena ini menjadi viral setelah sebuah video yang memperlihatkan kerumunan warga sedang berolahraga diunggah oleh akun Instagram @jktcreativemedia dan menyita perhatian netizen.
Dalam video tersebut, seorang pengguna menggambarkan kondisi padatnya jalur lari GBK seperti sedang melakukan tawaf di Mekkah.
"Tiba-tiba GBK serame ini after Lebaran, berasa lagi tawaf" tulisnya dalam keterangan video yang diunggah oleh akun @jktcreativemedia dikutip Poskota pada Minggu, 6 April 2025.
Tak butuh waktu lama, kolom komentar pun dibanjiri reaksi lucu dari para pengguna media sosial.
"Alhamdulillah, tinggal baca surat2 pendek aja," timpal netizen lainnya.
"Semua orang sedang membakar opor dan rendang" sahut netizen lagi.
"Kalau tawaf di GBK dapat gelar Haji senayan ga? Serius nanya dengan nada lemah lembut," tulis lainnya.
Fenomena ini rupanya menjadi semacam tradisi tak tertulis bagi warga Jakarta. Setiap selesai Lebaran, kawasan olahraga seperti GBK menjadi pilihan utama untuk 'menebus dosa kuliner' yang menumpuk selama momen liburan.
Beberapa pengunjung bahkan datang bersama keluarga sambil membawa anak-anak, menjadikan suasana semakin ramai dan semarak.
Meski terkesan padat dan sesak, banyak warga justru menikmati kebersamaan itu. Beberapa dari mereka mengaku bahwa momen seperti ini hanya terjadi setahun sekali.