BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor menangis seusai terseret dalam kasus dugaan penyunatan uang kompensasi sopir angkot.
Sebelumnya sempat viral adanya dugaan pemotongan uang kompensasi untuk para sopir angkot di jalur puncak kepada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Akhirnya, Dishub Kabupaten Bogor pun ikut terseret seusai salah seorang sopir angkot menyebutkan instansi tersebut ikut terlibat dalam hal pemotongan uang kompensasi.
Hingga akhirnya, kasus itu terdengar hingga telinga Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan mengunggah Kabid Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasi saat menangis.
Baca Juga: Viral, Aksi Premanisme di Bogor Serang Sopir Angkot dan Penumpang, Polisi Cari Pelaku
Seperti yang diketahui, program yang diinisiasi oleh Dedi itu oara sopir angkot menerima kompensasi sebesar Rp1,5 juta yakni Rp1 juta uang tunai dan Rp500.000 dalam bentuk sembako.
Namun sayangnya, terendus isu para sopir angkot yang diharuskan menyetorkan kompensasinya senilai Rp200.000 per orang kepada oknum yang disebut dari Dushub Kabupaten Bogor.
Dalam video yang diunggah Dedi dan diunggah ulang oleh akun Instagram @medsoszone memperlihatkan Dadang yang masih mengenakan seragam dinasnya menangis terisak.
"Pokoknya layani masyarakat, ternyata jawabannya Allah kasih melalui Pak Gubernur," kata Dadang.
Baca Juga: Bupati Indramayu Lucky Hakim Diduga Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Dedi Mulyadi Sindir di Medsos
Sambil beberapa kali mengusap air mata yang terus menetes di wajahnya itu, Dadang mengatakan siap menerima konsekuensi atas perbuatannya.
"Apapun itu harus siap," ucapnya.
Dadang Sempat Membantah
Sebelumnya, Dadang sempat klarifikasi dan menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam dugaan penyunatan uang kompensasi sopir angkot.
Ia mengatakan bahwa uang tersebut diberikan mereka ke Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU) secara sukarela tanpa ada paksaan sedikitpun.
"Sopir memberikan seikhlasnya ke KKSU tetapi kemudian berkembang ada pemotongan hingga Rp200.000," katanya.
Sehingga, menurutnya terdapat miskomunikasi diantara beberapa pihak satu dengan pihak lainnya.
Saat ini, dishub memastikan uang total sebesar Rp11,2 juta yang dikumpulkan dari para sopir telah dikembalikan sepenuhnya dan permasalahan telah selesai.