POSKOTA.CO.ID - Ada beberapa kondisi orang yang tidak memungkinkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Sehingga, mereka harus membayar atau mengqadha puasa tersebut di lain waktu.
Namun, sampai kapan batas waktu qadha puasa Ramadhan?
Dikutip dari YouTube Ummu Haniya, berikut adalah penjelasan Ustad Abdul Somad terkait batas waktu dan prosedur mengqadha puasa Ramadhan serta ketentuan fidyah bagi yang melewatkan kewajiban ini.
1. Batas Waktu Mengqadha Puasa
Puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadhan harus diqadha (diganti) sebelum datangnya bulan Ramadhan berikutnya.
Dalam hal ini, jika seseorang belum mengqadha puasanya hingga memasuki bulan Ramadhan yang baru, maka ia tetap wajib mengganti puasa tersebut.
Namun, apabila puasa qadha tersebut belum diganti hingga bulan Ramadhan yang baru tiba, maka akan ada denda tambahan berupa fidyah.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Jogja dan Sekitarnya Hari Ini 24 Maret 2025
2. Niat Mengqadha Puasa Sambil Berpuasa Sunnah
Jika seseorang berniat mengqadha puasa Ramadhan, niat tersebut bisa digabungkan dengan niat puasa sunnah lainnya, seperti puasa hari Senin atau puasa sunnah Sya'ban.
Misalnya, seseorang yang berniat puasa qadha pada hari Senin, secara otomatis ia juga mendapatkan pahala puasa sunnah hari Senin, dan puasa qadha tersebut dihitung sebagai puasa sunnah Sya'ban.
3. Denda Fidyah
Fidyah adalah kewajiban memberi makan kepada fakir miskin jika seseorang tidak mampu mengganti puasa karena alasan tertentu, atau jika ia tidak mengganti puasa hingga memasuki bulan Ramadhan berikutnya.
Fidyah yang diwajibkan adalah memberi makan satu orang miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.
Hal ini berarti setiap orang yang meninggalkan puasa harus memberikan satu kali makan untuk setiap hari yang tidak diganti, bukan hanya satu kali makan saja, tetapi untuk setiap hari puasa yang terlewat.
4. Jumlah Makanan dalam Fidyah
Mengenai jumlah makanan yang diberikan dalam fidyah, seseorang diwajibkan untuk memberikan makan sehari penuh kepada satu orang miskin, yang biasanya mencakup tiga kali makan: pagi, siang, dan malam.
Jadi, tidak hanya memberi satu kali makan, tetapi pemberian makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari penuh.
Seseorang yang belum mengganti puasa Ramadhan sebelum datangnya Ramadhan berikutnya harus mengganti puasa tersebut (qadha), dan jika terlambat, ia wajib membayar fidyah.
Fidyah berupa pemberian makanan kepada fakir miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan, yang setara dengan satu hari makan lengkap, yaitu tiga kali makan dalam sehari.
Dengan demikian, sangat penting bagi umat Islam untuk memastikan bahwa puasa yang ditinggalkan selama Ramadhan segera diganti dalam waktu yang tepat, untuk menghindari kewajiban fidyah yang lebih berat.