Ilustrasi pelaku UMKM. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Pengelola Diminta Utamakan Kesejahteraan UMKM Binaan Ancol

Minggu 06 Apr 2025, 21:56 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Merosotnya pendapatan pedagang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Binaan Ancol, Jakarta Utara, mendapatkan perhatian dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung.

Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim meminta pihak Ancol memperhatikan azas berkeadilan bagi pedagang.

"Kami mengimbau juga supaya hal-hal yang terkait dengan kesejahteraan dari para pedagang yang menjadi bagian dari program Ancol itu sendiri diperhatikan dan secara ekonomi tentu berkeadilan," kata Chico saat dihubungi, Minggu, 6 April 2025.

Di sisi lain, Chico mengapresiasi pihak Ancol yang mau melakukan penataan kawasan, khususnya pada pedagang.

Baca Juga: Omzet Berkurang, UMKM Dapat Suntikan Dana Rp300 Miliar dari Pemprov Jakarta

Hanya saja, dirinya meminta agar supaya penataan yang dilakukan dapat memberikan dampak yang juga positif bagi para pelaku UMKM di sana dari sisi pendapatan.

"Kami mendukung upaya penataan, penertiban dan membuat tempat wisata seperti Ancol menjadi lebih nyaman, indah, namun tentu partisipasi UMKM dan para pedagang yang diberikan tempat juga menjadi penting," paparnya.

Diketahui, pedagang UMKM Binaam di kawasan Ancol mengeluhkan pendapatan yang merosot sejak bergabung UMKM Binaan Ancol.

Dalam pelaksanaannya, para pedagang UMKM ini diberikan modal berdagang sepenuhnya dengan sistem pembagian hasil 60 persen ke pengelola dan 40 persen ke pedagang.

Baca Juga: Omset Pelaku UMKM Binaan Jakpreneur Turun 30 Persen saat Lebaran

Namun, para pedagang justru merasa pendapatan mereka berkurang semenjak ikut bergabung menjadi pelaku UMKM Binaan Ancol.

Salah seorang pedagang UMKM, Yudi Luter, 45 tahun, menyebut program itu memang menyediakan tempat, tenda hingga stok barang, seperti mie instan dan sejenisnya. Namun sistem pembagian keuntungan dinilai berat.

"Masalahnya 40 persen itu harus dibagi dua karena satu usaha dijaga dua orang. Kalau pembeli ramai enggak masalah, tapi sekarang kan sepi," kata Yudi.

Sebagai contoh, dalam sehari, pendapatan hasil penjualan hari ini mendapatkan Rp200 ribu, maka 60 perseb harus diberikan kepada pengelola. Sisanya Yudi harus membagi dua kpeada rekannya.

Hal ini yang dikeluhkan para pedagang UMKM Binaam Ancol. Mereka mengklaim, pendapatan mereka justru lebih tinggi saat masih berdagang asongan atau sebelum bergabung ke UMKM Binaan.

Tags:
Gubernur JakartaUMKM

Pandi Ramedhan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor