“Kalau memang hasil visum menyatakan penyebabnya murni medis, keluarga siap menerimanya dengan lapang dada. Tapi jika ada indikasi tindak pidana, kami akan mengawal proses ini hingga tuntas,” tegas Heru pada Sabtu, 5 April 2025.
Proses otopsi dilakukan pada Sabtu pagi pukul 10.00 WIB di RS Polri, disaksikan oleh pihak kepolisian, rumah sakit, dan keluarga. Jenazah direncanakan diterbangkan ke Palu pada Minggu, 6 April 2025) pagi, dan akan dimakamkan di Desa Bangga kampung halaman istri almarhum sekitar pukul 09.00 WITA.
Jenazah akan dijemput menggunakan ambulans dari Polda Sulawesi Tengah setibanya di Bandara Mutiara Palu dan langsung dibawa ke rumah duka. Salah satu anggota DPR RI dari dapil Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, dikabarkan akan hadir dalam prosesi pemakaman.
Di tengah suasana berkabung, keluarga memohon agar masyarakat tidak menyebarkan foto-foto jenazah.
“Jangan ada yang mem-posting atau menyebarkan foto suami saya. Anak-anak kami masih trauma. Kami sedang berduka,” ungkap Selvianti.
Hingga kini, penyebab pasti kematian Situr Wijaya masih menjadi misteri.
Apakah ini murni kejadian medis, atau ada kaitannya dengan profesinya sebagai jurnalis? Semua kini bergantung pada hasil penyelidikan dan proses hukum yang tengah berjalan.