POSKOTA.CO.ID - Banyak informasi yang beredar bahwa pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun 2025 menjadi sulit untuk disetujui.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, dan hal ini harus Anda ketahui sebelum atau setelah mengajukan pinjaman.
Meskipun kuota KUR BRI 2025 ini masih cukup banyak dan bisa diakses melalui kantor cabang, kantor cabang pembantu, atau unit-unit BRI di sekitar lokasi teman-teman, ada beberapa kendala yang menyebabkan pengajuan pinjaman menjadi lebih sulit.
Baca Juga: Cara Mudah Ajukan KUR BRI 2025, Bisa Pinjam Uang hingga Rp500 Juta dengan Bunga Ringan
Salah satunya adalah masalah BI Checking yang kurang baik atau catatan kredit yang buruk, seperti status macet atau kolektibilitas yang jelek.
Di bawah ini, ulasan mengenai sejumlah penyebab pengajuan pinjaman KUR BRI 2025 ditolak seperti dikutip dari kanal YouTube Republic's Java.
1. BI Checking yang Buruk
Salah satu alasan utama kenapa pengajuan KUR BRI bisa ditolak adalah karena masalah BI Checking atau catatan kredit yang buruk.
Jika Anda memiliki pinjaman yang macet atau belum dilunasi dengan baik, maka pengajuan pinjaman KUR BRI tahun 2025 bisa terhambat.
Untuk mengatasi hal ini, Anda harus melunasi hutang terlebih dahulu dan memperoleh surat keterangan lunas dari pihak bank.
Setelah itu, Anda perlu menunggu sekitar 1 hingga 2 bulan untuk memastikan status hutang sudah bersih di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Akan tetapi, meskipun sudah melunasi hutang, tidak ada jaminan 100 persen bahwa pengajuan pinjaman akan disetujui.
Baca Juga: Mau Lolos Pengajuan Pinjol atau KUR? Cek Dulu Skor BI Checking Kamu Secara Online
Keputusan ini tergantung pada penilaian marketing atau petugas BRI terhadap karakter calon debitur.
Jika marketing merasa ragu terhadap kemampuan bayar Anda meski telah melunasi pinjaman, pengajuan tetap bisa ditolak.
2. Syarat dan Dokumen yang Tidak Lengkap
Selain masalah BI Checking, syarat dan dokumen yang tidak lengkap juga bisa menjadi hambatan besar.
Untuk mengajukan pinjaman KUR BRI, Anda perlu melengkapi beberapa dokumen seperti:
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) pribadi dan KTP pasangan (jika sudah menikah).
- Surat keterangan belum menikah dari kelurahan (jika belum menikah).
- Buku nikah (untuk yang sudah menikah dan alamat berbeda).
Dokumen-dokumen ini harus valid, dan pihak marketing BRI akan memverifikasi alamat domisili dengan mendatangi rumah calon debitur dan bertanya kepada tetangga sekitar.
Pastikan juga alamat yang tertera di KTP sesuai dengan tempat tinggal yang sebenarnya.
Baca Juga: Penuhi Syarat Daftar Pengajuan KUR BNI, Ini Dia Persyaratannya
3. Jaminan yang Diperlukan
Isu jaminan sering menjadi perbincangan hangat.
Beberapa orang berpendapat bahwa KUR BRI tidak membutuhkan jaminan, sementara yang lainnya menganggap jaminan wajib.
Sebaiknya, teman-teman menyiapkan jaminan untuk pengajuan pinjaman KUR BRI, seperti BPKB motor, BPKB mobil, atau sertifikat rumah.
Jaminan ini akan menentukan plafon pinjaman yang disetujui oleh pihak bank.
Semakin besar usaha yang teman-teman jalani, semakin besar pula kemungkinan pinjaman disetujui.
4. Jenis Usaha dan Lama Usaha
Jenis usaha yang Anda jalankan juga berpengaruh pada pengajuan KUR BRI.
Semakin besar usaha, semakin besar pula peluang pengajuan pinjaman disetujui.
Namun, apabila usaha yang dijalankan masih baru atau kurang dari setahun, biasanya plafon pinjaman yang disetujui akan lebih kecil.
Sementara jika usaha berkembang baik, marketing BRI bisa menawarkan penambahan pinjaman setelah beberapa bulan berjalan.
5. Kuota yang Terbatas
Terakhir, ada kemungkinan bahwa pengajuan pinjaman KUR BRI Anda ditolak karena batas kuota yang sudah penuh.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Ajukan Pinjaman Modal Usaha KUR
Meskipun kuota KUR BRI masih banyak, namun jika kuota untuk cabang atau lokasi tertentu sudah penuh, pengajuan bisa terhambat.
Demikian pembahasan mengenai penyebab mengapa pengajuan pinjaman KUR BRI tahun 2025 menjadi lebih sulit.
Semoga informasi ini bermanfaat, dan pengajuan KUR BRI Anda dapat segera disetujui.