POSKOTA.CO.ID - Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks Akhirnya buka suara terkait kegagalannya saat mengeksekusi tendangan penalti, di pertandingan lawan Australia.
Pemain FC Copenhagen tersebut sempat menjadi sorotan saat memperkuat skuad Garuda di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Nama Kevin Diks masuk ke dalam daftar pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Ia sempat ditunjuk sebagai algojo untuk mengeksekusi penalti, di pertandingan melawan Australia, pada matchday 7 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Prediksi Madura United vs Persija Jakarta Hari Ini Minggu 6 April 2025
Bermain di Sydney Football Stadium, tim Merah Putih sempat mendapat penalti di menit ke-8 setelah Rafael Struick dijatuhkan di kotak terlarang.
Sayangnya, Kevin Diks yang ditunjuk sebagai algojo gagal menuntaskan peluang tersebut, setelah eksekusinya membentur tiang gawang.
Kegagalan tersebut sempat disorot oleh para suporter, apalagi di laga itu Timnas Indonesia kalah dengan skor telak 5-1 dari Australia.
Kevin Diks Buka Suara
Baca Juga: Manajemen Arema FC Kasih Bocoran Komposisi Skuad Musim Depan, Sejumlah Pemain Bakal Didepak
Setelah beberapa lama, akhirnya Kevin Diks buka suara terkait kegagalannya dalam mengeksekusi penalti di pertandingan Timnas Indonesia lawan Australia.
Dilansir dari kanal youtube Copenhagen Sundays, Diks menjelaskan bahwa sebenarnya bola sudah diarahkan dengan baik olehnya.
Bahkan, pemain berusia 28 tahun tersebut cukup percaya diri dalam mengeksekusi penalti itu, mengingat ia kerap menjadi algojo di klubnya, FC Copenhagen.
Namun dewi fortuna belum berpihak kepada Diks, setelah bola hanya membentur tiang gawang Australia.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Yaman di Laga Kedua Grup C Piala Asia U17 2025
"Kali ini saya tidak melihat ke arah kiper dan saya pikir penalti itu hampir sempurna," kata Kevin Diks seperti dikutip dari kanal youtube Copenhagen Sundays.
"Saya menendang bola ke bagian dalam tiang gawang dengan sangat tinggi dan hampir saja sempurna," tambahnya.
Kendati demikian, Diks mengakui bahwa kegagalan tersebut diterima sebagai bagian dari risiko pekerjaannya sebagai pemain sepak bola.
Menurutnya, dibutuhkan mental dan keberanian yang tinggi ketika ditunjuk jadi eksekutor penalti.
"Tetapi, saya pikir hal itu adalah bagian dari pekerjaan. Jika tidak mencoba, Anda tidak akan pernah berhasil," ungkapnya.
"Anda terkadang gagal, harus bangkit, dan melakukan itu. Saya telah melakukannya, jadi ini adalah bagian dari permainan," jelasnya.