Efektivitas serangan dan kedisiplinan pertahanan Indonesia menjadi kunci dalam meredam agresivitas tim asuhan Baek Ki-tae.
Strategi pelatih Nova Arianto dinilai berhasil mengimbangi kualitas teknik lawan dengan pendekatan pragmatis namun efisien.
Respons Media Korea Selatan: Kritik dan Sindiran
Tak lama setelah laga usai, media Korea Selatan mulai memberitakan kekalahan tersebut dengan nada yang beragam, dari kritis hingga sarkastik.
Salah satu media besar, Donga, mengkritik habis strategi timnya sendiri, menyebut buruknya penyelesaian akhir sebagai penyebab utama kekalahan. Mereka juga menyoroti dominasi statistik yang tidak sebanding dengan hasil akhir.
Namun yang menarik, media tersebut juga menyisipkan nada sinis terhadap taktik yang diterapkan Nova Arianto. Dalam artikelnya, Donga menuliskan, “Indonesia memenangi pertandingan dengan mencetak satu gol hanya dari lima tembakan, dua di antaranya tepat sasaran.”
Ucapan tersebut, walau bernada statistik, menyiratkan sindiran terhadap strategi bertahan dan serangan balik cepat ala Indonesia.
Di satu sisi, ini merupakan pengakuan tidak langsung terhadap keberhasilan taktik Nova Arianto yang memilih bermain aman namun efektif.
Rekor Pertemuan dan Tekanan Psikologis
Secara historis, rekor pertemuan antara Indonesia dan Korea Selatan U-17 tak begitu timpang. Berdasarkan data yang dikutip dari Donga, dari empat pertemuan terakhir, Indonesia menang dua kali, imbang sekali, dan kalah satu kali. Artinya, dalam kategori U-17, Indonesia bukanlah lawan yang mudah bagi Negeri Ginseng.
Namun, mengingat status Korea Selatan sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia, kekalahan ini tentu menyakitkan.
Apalagi mereka mengincar gelar juara Piala Asia U-17 yang sudah absen selama lebih dari dua dekade. Tambahan lagi, posisi mereka untuk lolos ke Piala Dunia U-17 Qatar menjadi terancam akibat kekalahan perdana ini.
Peluang Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia U-17
Dengan kemenangan atas Korea Selatan, Timnas Indonesia menempati peringkat kedua Grup C, di bawah Yaman yang juga menang atas Afganistan dengan skor 2-0. Dua tim teratas dari setiap grup otomatis lolos ke Piala Dunia U-17.
Jika Indonesia berhasil mengalahkan Yaman pada laga kedua, peluang mereka untuk tampil di Piala Dunia U-17 Qatar akan terbuka lebar.