Ilustrasi. Sejarah dan makna tradisi bagi-bagi THR pada perayaan Lebaran. (Sumber: Freepik)

KHAZANAH

Sejarah dan Makna Tradisi Bagi-Bagi THR saat Perayaan Lebaran

Senin 31 Mar 2025, 10:01 WIB

POSKOTA.CO.ID - Perayaan Lebaran adalah momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang.

Selain berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara, tradisi bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR) atau yang lebih dikenal dengan istilah "salam tempel" juga menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti.

Tidak jarang, banyak yang mulai menghitung-hitung berapa jumlah THR yang akan diterima pada tahun ini, baik dari orangtua, kakak, om, maupun tante.

Baca Juga: Begini Cara Jitu Berburu Tiket Kereta Api Tambahan Lebaran 2025, Buruan Jangan Sampai Kehabisan!

Dikutip dari YouTube Bisnis Muda, berikut ini adalah sejarah dan makna ydari tradisi bagi-bagi THR pada perayaan Lebaran.

Sejarah dan Makna Tradisi Bagi-bagi THR pada Perayaan Lebaran

Tradisi bagi-bagi THR merupakan pemberian sejumlah uang dari orang dewasa kepada anak-anak.

Tradisi ini pertama kali dipopulerkan oleh Khalifah Dinasti Fatimiah di Afrika Utara pada abad pertengahan.

Saat itu, pembagian uang, pakaian, atau permen kepada anak-anak dan masyarakat umum menjadi kebiasaan yang dilakukan pada hari pertama Idul Fitri.

Baca Juga: Libur Sekolah Lebaran 2025 Diperpanjang jadi 20 Hari, Simak Jadwal Terbarunya

Kebiasaan ini bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki pada momen yang penuh berkah.

Pada akhir era Usmaniyah atau Ottoman, kegiatan bagi-bagi THR ini hanya terbatas dalam lingkup keluarga saja. Meski demikian, tradisi ini tetap bertahan dan berkembang di berbagai belahan dunia.

Di Indonesia, pemberian THR kepada anak-anak saat Lebaran juga dipengaruhi oleh budaya Arab dan Tionghoa. Bagi masyarakat Tionghoa, salam tempel memiliki makna sebagai simbol keberuntungan dan berkat.

Selain sebagai bentuk kebahagiaan, pemberian THR juga memiliki beberapa makna penting, yakni sebgaai berikut.

Pertama, salam tempel dimaksudkan agar anak-anak dapat belajar mengelola uang dengan bijak serta menabung.

Kedua, pemberian THR merupakan bentuk penghargaan orangtua terhadap anak-anak yang telah berusaha menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Ketiga, tradisi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi anak-anak tentang pentingnya berbuat baik dan berbagi kepada sesama.

Demikianlah asal-usul dan manfaat dari tradisi bagi-bagi THR atau salam tempel. Selain membawa kegembiraan, tradisi ini juga mengandung nilai-nilai positif yang dapat membentuk karakter anak-anak dalam hal pengelolaan uang dan sikap berbagi.

Tidak heran jika bagi sebagian orang, THR menjadi salah satu aspek yang paling ditunggu-tunggu saat Lebaran tiba.

Tags:
Lebaranperayaansalam tempelbagi-bagi thrtradisiMaknasejarah

Rinrin Rindawati

Reporter

Rinrin Rindawati

Editor