Viral pawai ogoh-ogoh tikus berdasi di Bali. (Sumber: Lambe_turah)

Daerah

Viral Video Pawai Ogoh-Ogoh Tikus Berdasi di Bali, Sindiran Pedas untuk Korupsi?

Minggu 30 Mar 2025, 16:11 WIB

POSKOTA.CO.ID - Viral di media sosial, memperlihatkan pawai ogoh-ogoh yang berlangsung di sekitar bundaran Patung Catur Muka, Puputan, Denpasar, Bali pada Sabtu malam, 29 Maret 2025.

Pawai ini dimulai sejak pukul 19.00 Wita dan dipenuhi oleh ribuan warga yang antusias menyaksikan parade tahunan tersebut.

Namun, yang menjadi sorotan utama dalam pawai tahun ini adalah ogoh-ogoh berbentuk tikus berdasi. Patung tersebut diduga menyimbolkan isu korupsi yang semakin merajalela di Indonesia.

Ogoh-ogoh ini bukan hanya menarik perhatian karena bentuknya yang unik, tetapi juga karena pesan sosial yang kuat di balik pembuatannya.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah, terlihat jelas patung tikus berdasi dengan ukuran yang cukup besar, diarak oleh sekelompok pemuda.

Baca Juga: Viral Geng Motor Ngamuk di Jalanan, Pemotor Jadi Korban Amukan

Pada patung tersebut juga tertulis angka yang mencolok, yakni "968,5 triliun", yang diduga merujuk pada jumlah dana yang terlibat dalam berbagai kasus korupsi di Tanah Air.

"Ogoh-ogoh dengan nilai 968,5 triliun tolong yang buat ini di jaga ya" tulisnya dalam keterangan video yang dikutip dari akun @lambe_turah pada Minggu, 30 Maret 2025.

Reaksi netizen pun beragam, banyak di antara mereka yang menganggap ogoh-ogoh ini sebagai bentuk kritik sosial yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini.

"Ogoh-ogoh paling keren tahun ini! Pesannya dalam banget," tulis seorang netizen di kolom komentar.

"Terwakilkan! Ini kayak suara rakyat yang dituangkan dalam bentuk seni," timpal yang lain.

"Ini ogoh-ogoh termahal di Bali tahun 2025, total dana yang dibutuhkan hampir 200 triliun," canda netizen lainnya.

Baca Juga: Usai Viral Minta THR ke Pedagang, Pria Berseragam Pemda di Bekasi Ditangkap

"Sangat mewakili seluruh masyarakat Indonesia, ini bukan cuma ogoh-ogoh, tapi juga sindiran halus," ujar komentar lain yang mendapat banyak likes.

Ogoh-ogoh sendiri merupakan bagian dari tradisi menyambut Nyepi di Bali. Patung-patung ini dibuat sebagai perwujudan Bhuta Kala, simbol kejahatan dan sifat negatif yang harus dimusnahkan.

Setelah diarak keliling kota atau desa, ogoh-ogoh biasanya dibakar sebagai lambang penghapusan energi negatif sebelum hari suci Nyepi tiba.

Pawai ogoh-ogoh di Denpasar ini tidak hanya menjadi hiburan bagi warga lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang kebetulan berada di Pulau Dewata.

Banyak dari mereka yang mengabadikan momen tersebut dalam foto dan video yang kemudian diunggah ke media sosial.

Kritik sosial melalui seni memang menjadi salah satu cara masyarakat mengekspresikan kekecewaan terhadap kondisi yang ada.

Ogoh-ogoh tikus berdasi ini menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi medium yang kuat dalam menyuarakan aspirasi rakyat.

Tags:
Kritik sosialNyepi 2025NyepinetizenKorupsi Oogoh-ogoh di BaliViral ogoh-ogoh tikus berdasipawai ogoh-ogoh tikus berdasi

Risti Ayu Wulansari

Reporter

Risti Ayu Wulansari

Editor