Kota Pompeii, yang hilang terkubur letusan gunung di Italia. (Sumber: Foto/Pixabay)

Internasional

Misteri Kota Pompeii yang Hilang Akhirnya Terkuak, Peneliti Heran setelah Mengetahui Ini

Minggu 30 Mar 2025, 15:08 WIB

CAMPANIA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, mengungkap hal tak terduga tentang identitas dan hubungan beberapa korban Gunung Vesuvius yang dahsyat, yang meletus pada 79 M dan mengubur kota Pompeii di bawah lapisan abu.

Penelitian ini dipimpin oleh tim peneliti internasional yang dipimpin oleh David Reich, seorang profesor genetika di Universitas Harvard.

Riset tersebut menggunakan teknik analisis DNA untuk menantang beberapa asumsi lama tentang korban, yang didasarkan pada posisi dan postur mereka saat meninggal.

Salah satu temuan penelitian yang paling signifikan yaitu terkait seorang dewasa yang mengenakan gelang emas dan menggendong seorang anak, yang selama bertahun-tahun dianggap sebagai seorang ibu dan anak.

Baca Juga: Misteri Absennya Epy Kusnandar di Preman Pensiun 9, Ini Fakta Sebenarnya!

Namun analisis genetika menyebutkan, ibu dan anak itu tidak memiliki hubungan genetik. Artinya, kesimpulan para arkeolog tentang hubungan keduanya selama ini keliru.

Studi tersebut juga menunjukkan, dua individu yang diduga sebagai ibu dan anak perempuan, atau saudara perempuan, sebenarnya memiliki jenis kelamin yang berbeda. Sebab ternyata, salah satu dari mereka berjenis kelamin laki-laki, dan bukan perempuan.

Hasil penelitian ini berlawanan dengan anggapan sebelumnya terkait jenis kelamin beberapa korban dan sifat hubungan mereka.

Ketika Gunung Vesuvius meletus, awan abu dan material vulkanik panas menutupi kota Pompeii, menewaskan sekitar 2.000 orang. Akan tetapi, bencana ini juga mengawetkan kerangka dan sisa-sisa fisik para korban.

Baca Juga: Misteri 2 Kerangka di Bandung Barat, Polisi Temukan Riwayat Pencarian Sianida

Selama berabad-abad, para peneliti telah mengandalkan sidik jari dan cetakan plester ini, yang dibuat oleh arkeolog abad ke-19 Giuseppe Fiorelli, untuk memahami saat-saat terakhir korban dan menyusun hipotesis tentang hubungan mereka.

Tetapi studi baru menunjukkan bahwa penafsiran ini mungkin telah dipengaruhi oleh persepsi modern tentang jenis kelamin dan keluarga, tanpa didasarkan pada bukti ilmiah yang akurat.

Ragam genetik di Pompeii

Selain mengoreksi asumsi tentang hubungan keluarga, penelitian tersebut menegaskan bahwa populasi Pompeii beragam secara genetik, dengan analisis DNA menunjukkan bahwa beberapa korban berasal dari Mediterania Timur, yang menegaskan sifat multikultural Kekaisaran Romawi saat itu.

Pentingnya integrasi antara arkeologi dan genetika

Studi ini menyoroti pentingnya menggabungkan analisis genetik dengan bukti arkeologi dan sejarah untuk menghindari salah tafsir berdasarkan asumsi modern.

"Temuan ini menunjukkan betapa pentingnya menggunakan data genetik untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang masa lalu, bebas dari bias budaya kontemporer," kata ahli genetika Alissa Mitnick, salah satu penulis studi dari Institut Max Planck dan Universitas Harvard.

Di sisi lain, penelitian menunjukkan bahwa beberapa gips korban mungkin telah dimodifikasi dalam cara yang ditampilkan di museum.

Para peneliti meyakini bahwa beberapa pose mungkin telah direkonstruksi agar selaras dengan narasi sejarah tertentu, yang mungkin berkontribusi terhadap berlanjutnya kesalahpahaman tentang sifat hubungan antara para korban.

Ahli biologi evolusi Carles Laluesa-Fox, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengomentari temuan tersebut, dengan mengatakan, "Kesalahan dalam hal jenis kelamin dan identitas bukanlah hal yang jarang terjadi dalam arkeologi, karena kita melihat masa lalu melalui sudut pandang budaya kita saat ini, yang dapat menyebabkan distorsi pada beberapa fakta."

Dia juga menanggapi ihwal penemuan pria yang mengenakan gelang emas sedang mencoba menyelamatkan seorang anak yang tidak memiliki hubungan genetik.

Menurutnya, hal tersebut membuka pemahaman yang lebih luas tentang interaksi sosial dan budaya di Pompeii, yang melebihi pandangan terdahulu tentang ikatan keluarga.

Tags:
misterisejarahItaliaKota Pompeii

Umar Mukhtar

Reporter

Umar Mukhtar

Editor