Ziarah Kubur di Lebaran 2025, Tradisi Penuh Makna dan Doa yang Dianjurkan

Sabtu 29 Mar 2025, 23:11 WIB
Ilustrasi Tradisi Ziarah saat Lebaran Idul Fitri. (Poskota.co.id/Ihsan Fahmi)

Ilustrasi Tradisi Ziarah saat Lebaran Idul Fitri. (Poskota.co.id/Ihsan Fahmi)

POSKOTA.CO.ID - Lebaran merupakan momen penuh kebahagiaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan bersilaturahmi dan saling memaafkan.

Selain itu, ada satu tradisi yang tetap lestari di masyarakat, yaitu ziarah kubur. Di Indonesia, ziarah kubur sebelum atau sesudah salat Idul Fitri menjadi kebiasaan yang turun-temurun.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengenang dan mendoakan keluarga atau kerabat yang telah meninggal dunia.

Banyak pemakaman yang dipadati peziarah sejak pagi hari, bahkan ada yang datang sebelum fajar menyingsing untuk menghindari kepadatan.

Baca Juga: Daftar Doa yang Bisa Diamalkan Selama Bulan Ramadhan

Makna dan Tujuan Ziarah Kubur

Dalam Islam, ziarah kubur memiliki banyak hikmah dan manfaat. Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk menziarahi makam sebagai bentuk pengingat akan kematian dan kehidupan akhirat. Hal ini sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

"Dahulu aku telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan kalian kepada akhirat." (HR. Muslim)

Melalui ziarah kubur, umat Islam diingatkan bahwa kehidupan di dunia bersifat sementara, sedangkan kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, momen ini menjadi ajang introspeksi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, ziarah kubur juga merupakan bentuk bakti kepada orang tua dan keluarga yang telah meninggal. Mendoakan mereka di kuburan menjadi salah satu amalan yang bermanfaat bagi mereka yang telah berpulang.

Baca Juga: Doa dan Tata Cara Mandi Sebelum Puasa Ramadhan untuk Kesucian dan Kekhusyukan Ibadah

Tata Cara Ziarah Kubur yang Dianjurkan

Agar ziarah kubur lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran Islam, ada beberapa tata cara yang dianjurkan, di antaranya:

Mengucapkan salam saat memasuki area pemakaman

Ketika memasuki kompleks pemakaman, disunnahkan untuk mengucapkan salam kepada penghuni kubur, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ، نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ العَافِيَةَ

Latin:

As-salāmu ‘alaikum ahlad-diyāri minal-mu’minīna wal-muslimīn, wa innā in syā’ Allāhu bikum lāhiqūn, nas’alu Allāha lanā walakumul-‘āfiyah.

Artinya:

“Salam sejahtera atas kalian, wahai penghuni kubur dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami, insyaAllah, akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan kalian.”

Membaca doa untuk ahli kubur

Setelah mengucapkan salam, peziarah dianjurkan untuk mendoakan ahli kubur. Doa yang sering dibaca adalah:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُمْ وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Latin:

Allāhumma ighfir lahum warhamhum wa ‘āfihim wa‘fu ‘anhum wa akrim nuzulahum wa wassi’ mudkhalahum waghsilhum bil-mā’i wats-tsalji wal-barad.

Artinya:

"Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, selamatkan mereka, maafkan mereka, muliakan tempat tinggal mereka, lapangkan kubur mereka, dan bersihkan mereka dengan air, salju, dan embun."

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Desain Dibaluti Nuansa Lebaran Penuh Damai

Membaca surat pendek dari Al-Qur'an

Sebagian ulama menganjurkan untuk membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas serta menghadiahkan pahalanya kepada ahli kubur.

Menghindari perbuatan yang tidak sesuai syariat

Saat berziarah, penting untuk menghindari hal-hal yang tidak dianjurkan dalam Islam, seperti menangis meratap, meminta doa kepada arwah, atau melakukan ritual yang tidak berdasar.

Menjaga kebersihan makam

Banyak peziarah membawa bunga dan air untuk menyiram makam sebagai simbol penghormatan. Hal ini boleh dilakukan, tetapi yang lebih utama adalah menjaga kebersihan lingkungan pemakaman.

Ziarah Kubur: Tradisi yang Mengakar di Masyarakat

Bagi masyarakat Indonesia, ziarah kubur bukan sekadar rutinitas, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Kegiatan ini sering dilakukan bersama keluarga besar, yang sekaligus menjadi ajang berkumpul dan mempererat hubungan kekeluargaan.

Di beberapa daerah, seperti di Jawa, tradisi nyadran masih dilakukan, yaitu membersihkan makam dan mengadakan doa bersama sebelum Ramadan dan setelah Lebaran.

Sedangkan di Sumatera dan Sulawesi, ada kebiasaan membawa hidangan untuk dibagikan kepada keluarga yang ikut berziarah.

Banyak pemakaman besar di Indonesia mengalami lonjakan jumlah peziarah di hari Lebaran. Seperti di TPU Karet Bivak, Jakarta, dan TPU Taman Bahagia, Surabaya, ribuan orang datang setiap tahunnya untuk berziarah dan berdoa bagi keluarga mereka.

Ziarah kubur di momen Lebaran 2025 bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi sarana spiritual untuk mengingat akhirat dan mendoakan orang-orang tercinta yang telah tiada.

Dengan melaksanakan ziarah kubur sesuai ajaran Islam, umat Muslim dapat memperoleh manfaat baik untuk diri sendiri maupun bagi mereka yang telah meninggal.

Berita Terkait

News Update