Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Desain Dibaluti Nuansa Lebaran Penuh Damai
Membaca surat pendek dari Al-Qur'an
Sebagian ulama menganjurkan untuk membaca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas serta menghadiahkan pahalanya kepada ahli kubur.
Menghindari perbuatan yang tidak sesuai syariat
Saat berziarah, penting untuk menghindari hal-hal yang tidak dianjurkan dalam Islam, seperti menangis meratap, meminta doa kepada arwah, atau melakukan ritual yang tidak berdasar.
Menjaga kebersihan makam
Banyak peziarah membawa bunga dan air untuk menyiram makam sebagai simbol penghormatan. Hal ini boleh dilakukan, tetapi yang lebih utama adalah menjaga kebersihan lingkungan pemakaman.
Ziarah Kubur: Tradisi yang Mengakar di Masyarakat
Bagi masyarakat Indonesia, ziarah kubur bukan sekadar rutinitas, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Kegiatan ini sering dilakukan bersama keluarga besar, yang sekaligus menjadi ajang berkumpul dan mempererat hubungan kekeluargaan.
Di beberapa daerah, seperti di Jawa, tradisi nyadran masih dilakukan, yaitu membersihkan makam dan mengadakan doa bersama sebelum Ramadan dan setelah Lebaran.
Sedangkan di Sumatera dan Sulawesi, ada kebiasaan membawa hidangan untuk dibagikan kepada keluarga yang ikut berziarah.
Banyak pemakaman besar di Indonesia mengalami lonjakan jumlah peziarah di hari Lebaran. Seperti di TPU Karet Bivak, Jakarta, dan TPU Taman Bahagia, Surabaya, ribuan orang datang setiap tahunnya untuk berziarah dan berdoa bagi keluarga mereka.
Ziarah kubur di momen Lebaran 2025 bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga menjadi sarana spiritual untuk mengingat akhirat dan mendoakan orang-orang tercinta yang telah tiada.
Dengan melaksanakan ziarah kubur sesuai ajaran Islam, umat Muslim dapat memperoleh manfaat baik untuk diri sendiri maupun bagi mereka yang telah meninggal.