POSKOTA.CO.ID — Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, mengungkapkan pandangannya tentang pelatih anyar Garuda, Patrick Kluivert. Ia memberikan pujian tinggi kepada mantan striker Barcelona tersebut karena kemampuannya dalam memahami karakter pemain.
Menurut Romeny, Kluivert tidak hanya melihat dirinya sebagai pemain, tetapi juga menjelaskan perannya di dalam tim dengan sangat baik. Pemain berusia 24 tahun itu merasa nyaman dengan metode kepelatihan Kluivert.
“Sebelum jeda internasional ini, kami beberapa kali berbicara melalui telepon dan WhatsApp,” ujar Romeny kepada media Belanda, Voetbalzone. “Ia menjelaskan bagaimana ia melihatku sebagai pemain dan apa peranku di Timnas Indonesia.”
Mantan pemain FC Utrecht tersebut juga menilai Kluivert sebagai sosok pelatih yang berbeda dari kebanyakan pelatih lainnya. Menurutnya, Kluivert sangat memahami cara menghadapi pemain dengan karakter yang beragam.
Baca Juga: Jay Idzes Optimistis Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
“Patrick, tidak seperti banyak pelatih lain, memahami bagaimana harus menghadapi para pemain dengan karakter yang berbeda,” kata Romeny. Ia merasa hal itu menjadi keunggulan utama dari pelatih asal Belanda tersebut.
Romeny baru menjalani debutnya bersama Timnas Indonesia saat menghadapi Australia pada 20 Maret 2025 lalu. Debut ini terjadi setelah ia resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 8 Februari 2025.
Pada pertandingan debutnya, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan 1-5 dari Australia. Meski begitu, Romeny mencetak satu-satunya gol bagi skuad Garuda dalam laga tersebut.
Namun, Timnas Indonesia berhasil bangkit di pertandingan selanjutnya dengan mengalahkan Bahrain 1-0 dalam laga kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Romeny kembali menjadi pahlawan dengan mencetak gol kemenangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 25 Maret 2025.
Baca Juga: Timnas Indonesia Berjuang Menuju Piala Dunia 2026, FIFA Soroti Perjalanan Bersejarah
Setelah dua pertandingan bersama Timnas Indonesia, Romeny semakin yakin dengan filosofi yang diterapkan oleh Kluivert. Ia merasa mendapatkan kebebasan yang dibutuhkan sebagai seorang penyerang.