BANDUNG, POSKOTA.CO.ID – Dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, arus mudik di Jalur Selatan Nagreg mengalami kemacetan luar biasa.
Hingga pagi menjelang siang ini, antrean kendaraan pemudik membentang hingga 8 kilometer, mulai dari kawasan Ciaro hingga Pamuncatan.
Banyak pemudik mengeluhkan kondisi ini, terutama mereka yang sudah terjebak dalam antrean selama berjam-jam.
Baca Juga: Kondisi Terkini Arus Mudik Lebaran 2025 di Tol Jakarta-Cikampek
Salah satu pemudik, Dedi, 42 tahun, yang membawa keluarganya dari Jakarta menuju Tasikmalaya, mengaku sudah terjebak di jalur ini sejak pagi-pagi.
"Kami sekeluarga sudah di jalan hampir dua jam lebih, tapi baru maju beberapa kilometer. Anak saya sampai rewel karena kepanasan dan bosan di dalam mobil," keluhnya.
Senada dengan Dedi, Rina, 35 tahun, seorang ibu dua anak yang mudik ke Garut, juga mengaku kelelahan menghadapi kemacetan.
"Saya sudah siapkan bekal makanan dan mainan buat anak-anak, tapi tetap saja mereka bosan. Suami saya pun mulai stres karena harus berkendara dalam kondisi macet seperti ini," ujarnya.
Polisi Terpaksa Terapkan One Way Berulang Kali
Untuk mengurai kemacetan, Polresta Bandung bekerja sama dengan Polres Garut menerapkan sistem one way sejak Sabtu, 29 Maret 2025 dini hari.
Penerapan One way dilakukan sebanyak empat kali, dengan durasi masing-masing 30 menit, demi memperlancar arus kendaraan yang terus menumpuk.
Namun, rekayasa lalu lintas ini belum mampu sepenuhnya mengatasi kepadatan, mengingat jumlah kendaraan yang melintas terus bertambah. Hingga pukul 24:00 WIB, tercatat sekitar 130.000 kendaraan sudah melewati jalur ini.
Baca Juga: Jadwal Arus Mudik Lebaran 2025, Rekayasa Lalu Lintas One Way, Contraflow, dan Ganjil Genap
Cuaca dan Kontur Jalan Menjadi Tantangan Tambahan
Selain kemacetan, jalur berkelok dan menanjak di Nagreg menjadi tantangan tersendiri bagi para pemudik.
Ditambah lagi, kondisi cuaca yang tak menentu membuat perjalanan semakin sulit.
Kepolisian pun mengimbau para pemudik untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima, membawa bekal yang cukup, dan tetap sabar di perjalanan agar dapat sampai ke kampung halaman dengan selamat.