Jumlah Korban Tewas Gempa Bumi Myanmar Diprediksi Lebih dari 1.000 Orang, Sejumlah Negara Kirim Bantuan

Sabtu 29 Mar 2025, 16:50 WIB
Beberapa gedung yang runtuh akibat gempa Myanmar hingga mengakibatkan puluhan orang tewas. (Sumber: X/@irene_makarenko)

Beberapa gedung yang runtuh akibat gempa Myanmar hingga mengakibatkan puluhan orang tewas. (Sumber: X/@irene_makarenko)

POSKOTA.CO.ID – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi besar yang melanda Myanmar telah melampaui 1.000 orang. Saat ini, tim penyelamat terus berupaya mencari korban selamat.

Selain itu, berbagai lembaga bantuan memperingatkan tentang respons yang ‘sangat sulit’ di tengah konflik yang terus berlanjut di negara itu.

Gempa dangkal berkekuatan 7,7 skala Richter melanda Myanmar tengah pada Jumat 28 Maret 2025 sore, dan beberapa menit kemudian diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 6,7 skala Richter.

Baca Juga: Gempa Myanmar, KBRI Buka Hotline Info Korban Sekaligus Pantau Perkembangan Terbaru

Melansir The Guardian, laporan saksi dan media sosial menunjukkan kerusakan parah di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, tempat bangunan, tempat ibadah, dan jalan utama hancur atau rusak.

Junta militer Myanmar mengatakan 1.002 orang tewas, 2.376 terluka, sementara 30 lainnya hilang. Enam kematian juga telah dikonfirmasi di Bangkok, ibu kota Thailand.

Tepatnya di tempat sebuah gedung tinggi yang sedang dibangun runtuh yang menjebak puluhan pekerja. 26 lainnya dilaporkan terluka dan 47 masih hilang.

Pihak berwenang Thailand menggunakan pesawat nirawak yang dilengkapi dengan teknologi pencitraan termal untuk mencari korban selamat dan yakin ada indikasi sedikitnya 15 orang masih hidup.

Baca Juga: Dampak Besar Gempa Bumi Mengguncang Myanmar dan Thailand

Myanmar Umumkan Keadaan Darurat

Pimpinan Junta, Min Aung Hlaing, mengeluarkan permohonan langka untuk bantuan internasional, dan mengumumkan keadaan darurat di Myanmar yang berada pada enam wilayah yang paling parah terkena dampak.

Direktur negara Program Pangan Dunia, Michael Dunford, mengatakan, butuh beberapa hari dan minggu sebelum skala kerusakan sebenarnya akibat gempa Myanmar diketahui.

Berita Terkait

News Update