POSKOTA.CO.ID – Setelah melakukan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh, umat Islam akan mendapatkan kegembiraan dengan hadirnya Hari Raya Idul Fitri.
Seluruh umat Islam bersuka cita menyambut hari kemenangan tersebut. Namun, Islam juga mengajarkan agar tak hanya mengisinya dengan kegembiraan, tapi juga bernilai ibadah.
Dikutip dari buku How Did the Prophet and His Companions Celebrate Eid?, Rasulullah Saw dan umat Islam pertama kali menggelar Idul Fitri pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau usai Perang Badar.
Baca Juga: PLN UID Jakarta Raya Pastikan Kesiapan Listrik di 454 Masjid Saat Idul Fitri
Amalan Utama Idul Fitri Ala Rasul
Dari beberapa riwayat, disebutkan bahwa ada beberapa amalan utama Idul Fitri Ala Rasul yang bisa dilakukan untuk menyambut dan merayakan momen lebaran, melansir laman Kementerian Agama:
1. Perbanyak Membaca Takbir
Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al Qurqan:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ
Artinya, “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Ada terdapat dua jenis takbir Idul Fitri. Pertama, muqayyad (dibatasi), yaitu takbir yang dilakukan setelah salat, baik salat fardhu atau sunnah. Setiap selesai salat, dianjurkan untuk membaca takbir.
Kedua, mursal (dibebaskan), yaitu takbir yang tidak terbatas pelaksanaanya tak hanya terpaku setelah salat, sehingga bisa dilakukan di setiap kondisi.
Bisa dikumandangkan di mana saja, kesunnahan takbir Idul fitri bisa dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal, sampai takbiratul Ihramnya Imam shalat Id bagi yang berjamaah.
Atau takbiratul Ihramnya mushalli bagi yang shalat sendirian. Pendapat lain yaitu ketika matahari naik kira-kira satu tombak (+ 3,36 M), baik Imam sudah melaksanakan Takbiratul Ihram atau tidak.