JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jakarta, Syafrin Liputo, melakukan peninjauan di Terminal Kampung Rambutan untuk mengevaluasi kelengkapan sarana dan prasarana menjelang arus mudik libur Idul Fitri 1446 hijriah/Lebaran 2025.
Hasil pantauannya, ia menyebut kondisi terminal secara keseluruhan cukup baik, dan terlihat adanya peningkatan jumlah penumpang serta bus yang beroperasi.
"Hingga Jumat, 28 Maret 2025 pukul 13.30 WIB tercatat lebih dari 1.300 penumpang telah diberangkatkan, menunjukkan adanya lonjakan dibandingkan dengan hari sebelumnya," ujar Syafrin Liputo saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jumat, 28 Maret 2025.
Syafrin menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi untuk memastikan kelancaran proses pemulangan para pemudik.
Ia juga mengunjungi Posko pengaduan pungli (pungutan liar) yang ada di terminal Kampung Rambutan.
Beruntung hingga saat ini tidak ada laporan terkait pungutan liar. Hal menunjukkan bahwa layanan transportasi selama masa angkutan Lebaran berlangsung dengan baik.
Baca Juga: Polisi Imbau Pemudik Manfaatkan Rest Area dan Patuhi Aturan Saat Mudik Lebaran 2025
Sementara itu terkait dengan harga tiket bis selama arus mudik, kata Syafrin, untuk kelas ekonomi, tarif masih sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub).
Sementara itu, tarif untuk kelas eksekutif dan layanan non-ekonomi juga masih dalam batas wajar.
Hal itu berdasarkan dari pengakuan dari beberapa penumpang yang merasa tarif tersebut normal untuk masa angkutan Lebaran tahun ini.
"Mereka menyampaikan bahwa untuk angka rupiah tarif eksekutif ataupun non-ekonomi itu masih dalam batas wajar dan normal untuk di masa angkutan lebaran tahun ini," terang Syafrin.
Selanjutnya, kata Syafrin pihaknya juga terus melakukan ramp check untuk memastikan keselamatan kendaraan yang beroperasi.
Beberapa kendaraan ditemukan tidak memenuhi persyaratan teknis, tapi perbaikan dapat dilakukan untuk masalah yang bersifat minor.
Kemudian untuk masalah yang lebih serius, keberangkatan akan ditunda hingga kendaraan diperbaiki atau diganti dengan bus lain dari perusahaan otobus.
"Kalau sifatnya mayor, berdampak pada keselamatan bus dan penumpang itu sendiri tentu dilakukan penundaan keberangkatan dan sedapat mungkin langsung diperbaiki, bahkan bisa dikirimkan bus pengganti dari perusahaan yang bersangkutan," ucap Syafrin.
Syafrin berharap puncak arus mudik akan terjadi, tapi tidak akan sepadat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sehingga saat ini, para pemudik dapat melaksanakan perjalanan dengan aman, nyaman, dan lancar, tanpa adanya peningkatan signifikan.
Tercatat pada tanggal 25 Maret 2025 telah terjadi peningkatan sebanyak 30-40 persen.