Potret spanduk aksi tandingan UU TNI yang muncul dari berbagai ormas. (Sumber: X/@barengwarga)

Nasional

Muncul Aksi Tandingan UU TNI di Berbagai Daerah, Warganet: Paham Alasan Ormas Dipelihara

Jumat 28 Mar 2025, 22:44 WIB

POSKOTA.CO.ID - Banyaknya aksi demonstrasi menolak revisi UU TNI di berbagai daerah yang dilakukan oleh masyarakat sipil dan mahasiswa, membuat banyak orang juga turut bersuara.

Tak hanya menyuarakan tentang cabut UU TNI, para demonstran pun menyatakan menolak RUU Polri yang saat ini tengah dibahas oleh DPR RI.

Sejak 20 Maret 2025 hingga kemarin, aksi demonstrasi terus berlangsung di berbagai daerah bahkan banyak massa aksi yang ditangkap serta mengalami luka parah akibat dari represi aparat keamanan.

Semisal aksi kemarin yang berlangsung di depan gedung DPR RI, Jakarta dikabarkan ada seorang peserta aksi dipukuli dan dilindas motor yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan.

Baca Juga: Tagar Cabut UU TNI Trending Nomor 1 di X, Protes Warganet Terus Berlanjut

Dari hasil pemeriksaan dokter, peserta aksi tersebut mengalami trauma otot. Kemudian kronologi kejadiannya, disebutkan bahwa korban sedang berjalan karena aksi demonstrasi dipukul mundur oleh aparat.

Lalu tiba-tiba, korban dipiting dari belakang oleh seorang tanpa seragam dan dipukuli ditempat. Setelah itu datang polisi menggunakan tameng fiber dan turut memukuli peserta aksi.

Sepanjang jalan korban dipukuli di bagian kepala dan perut. Selanjutnya saat sebelum fly over, korban terjatuh dan dilindah dengan sengaja oleh motor polisi sebanyak satu kali serta diserta dan baru dibawa masuk ke dalam gedung DPR lewat gerbang kecil.

Selanjutnya, korban ditanyai identitas, asal kampus lalu dibebaskan. Kemudian dievakuasi oleh tim medis.

Baca Juga: Tolak RUU TNI dan RUU Polri Masih Terus Menggema, DPR Tetap Abai

Muncul Beragam Aksi Tandingan

Pada Jumat, 28 Maret 2025 dikabarkan muncul aksi tandingan yang mendukung UU TNI di berbagai daerah.

Warganet melalui akun X @barengwarga memberikan informasi jika aksi tandingan tersebut ada di Bandung dan wilayah lain.

Aksi ini hanya terlihat beberapa orang dengan membawa spanduk mendukung UU TNI, selain itu banyak juga spanduk yang membentang berasal dari ormas tertentu menyatakan hal yang sama.

Melihat fenomena tersebut, banyak warganet yang mulai sadar mengapa ormas-ormas ini tetap eksis hingga hari ini.

Baca Juga: Ke Mana Najwa Shihab? Warganet Pertanyakan Sikapnya soal Pengesahan RUU TNI

“Paham kan kenapa ormas-ormas reaksioner dipelihara oleh negara, karena mereka yang jadi barikade penjaga kekuasaan bersama militer dan polisi buat melindungi status quo,” kata warganet.

“Bukan hanya sebagai tukang pukul, tetapi juga kelompok yang memberi legitimasi kebijakan jahat penguasa,” sambungnya.

Warganet lainnya pun turut berkomentar atas adanya spanduk-spanduk yang disebut sebagai tandingan massa aksi.

Baca Juga: Viral Polisi Hadang Mobil Ambulance Medis di Aksi Cabut UU TNI

“Itu kan ormasnya di bawah naungan parpol langsung,” kata warganet.

“Mereka yang menjadi penghambat stabilitas negara akibat budaya primitif dan ritualis,” ujar warganet.

“Persis seperti kata almarhum Munir. Rakyat dibenturkan dengan rakyat,” ucap seorang warganet.

Seruan aksi terus menggema di berbagai daerah terkait cabut UU TNI dan tolak RUU Polri.

Tags:
demonstrasi RUU Polricabut UU TNIrevisi UU TNI

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor