Jules Kounde Geram dengan Jadwal Padat Barcelona: Kami Bukan Mesin!

Jumat 28 Mar 2025, 16:53 WIB
Jules Kounde dan Ronald Araujo, dua pemain belakang Barcelona yang cidera. (Foto: FCB)

Jules Kounde dan Ronald Araujo, dua pemain belakang Barcelona yang cidera. (Foto: FCB)

POSKOTA.CO.ID — Pemain Barcelona, Jules Kounde, meluapkan kekesalannya terhadap jadwal padat yang harus dijalani timnya. Bek asal Prancis itu menilai kalender pertandingan saat ini tidak menghormati para pemain.

Barcelona baru saja mengalahkan Osasuna 3-0 dalam laga tunda LaLiga, Jumat, 28 Maret 2025 dini hari WIB. Gol kemenangan Blaugrana dicetak oleh Ferran Torres, Dani Olmo (penalti), dan Robert Lewandowski.

Pertandingan yang berlangsung di Estadi Olympic Lluis Companys ini seharusnya dimainkan awal Maret. Namun, laga tersebut diundur menyusul meninggalnya dokter tim Barcelona.

Kounde tampil penuh selama 90 menit dalam pertandingan ini. Usai laga, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap jadwal yang dianggap terlalu padat.

Baca Juga: Media China Prediksi Lebih Mudah Kalahkan Timnas Indonesia Ketimbang Bahrain di 2 Laga Terakhir Grup C

Barcelona harus menjalani tujuh pertandingan hanya dalam rentang waktu 20 hari. Kondisi ini membuat para pemain minim waktu istirahat dan berisiko mengalami kelelahan.

"Saya marah dengan tanggal tersebut. Itu bukan hal yang normal. Kami telah berbicara berkali-kali tentang kalender, kami memainkan terlalu banyak pertandingan," kata Kounde, dikutip dari Football Espana.

Menurutnya, bukan hanya Barcelona yang dirugikan oleh jadwal ini. Klub lain seperti Osasuna juga mengalami hal serupa, terutama pemain yang baru saja membela tim nasional.

"Saya juga berbicara tentang Osasuna, yang memiliki pemain seperti Budimir yang belum mendapatkan istirahat cukup," tambahnya. "Ini bukan hanya tentang klub besar seperti Barcelona atau Real Madrid."

Baca Juga: Batal Lawan Australia, Timnas Indonesia U17 Hadapi Iran di Laga Uji Coba Terakhir Sebelum Piala Asia U17 2025

Kounde menilai bahwa jadwal yang terlalu padat adalah bentuk ketidakpedulian terhadap kondisi pemain. Ia menegaskan bahwa pesepakbola bukan mesin yang bisa terus bermain tanpa waktu pemulihan.

Berita Terkait

News Update