Ribuan peserta mudik gratis menunggu keberangkatan bus ke kota tujuan masing-masing di kawasan Monas, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Hampir Sejuta Kendaraan Tinggalkan Jakarta, Pemprov Berangkatkan 26 Ribu Lebih Pemudik

Jumat 28 Mar 2025, 09:57 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejak Kamis (27/3) pagi, peserta program mudik gratis yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta sudah memadati kawasan Monas untuk bersiap pulang ke kampung halaman masing-masing.

Mereka berbondong-bondong datang ke Monas sejak pukul 07.00 WIB, dengan membawa barang-barang bawaan. Beberapa di antaranya terlihat mengantre di toilet umum, menyusun barang-barang di bagasi bus, hingga mencari tempat duduk di dalam bus.

Salah satu peserta mudik gratis yang hendak pulang ke Semarang, bersyukur bisa mendapatkan fasilitas ini setelah dua tahun tidak mudik. "Alhamdulillah senang sekali bisa kebagian mudik gratis. Tadinya sempat pesimis, tapi alhamdulillah masih rezeki bisa mudik," ujarnya.

Tidak hanya itu, sejumlah peserta juga memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan di sekitar area parkir bus.

Baca Juga: Pemudik Dapat Diskon Tarif Tol Arus Mudik Lebaran 2025, Cek Lokasi dan Tarifnya

Peserta mudik gratis lainnya juga merasa tenang bisa melakukan perjalanan dalam keadaan sehat. "Semoga bisa sampai dengan selamat, dan sehat. Kumpul Lebaran sama keluarga," kata pemudik yang mau pulang ke kampungnya di Solo, Jawa Tengah.

Sekitar pukul 07.55 WIB, panitia mulai mengarahkan peserta untuk naik ke dalam bus. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, turut hadir melepas keberangkatan ribuan peserta mudik gratis ini.

"Pemerintah Jakarta bersama BUMD, Baznas, dan beberapa perusahaan melalui CSR-nya menggelar acara mudik Lebaran 2025," kata Pramono.

Dalam program mudik gratis Pemprov Jakarta tahun ini, sebanyak 26.392 peserta diberangkatkan menuju 20 kota tujuan di enam provinsi yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Menkes Budi Imbau Pemudik Jaga Kesehatan untuk Hindari Kecelakaan di Perjalanan: Harus Banyak Istirahat

Pramono mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk Polda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Kejaksaan Tinggi Jakarta, dan sejumlah perusahaan transportasi.

Dinas Perhubungan Jakarta menyiapkan total 5.459 tempat duduk untuk mudik gratis gelombang kedua yang pendaftarannya dibuka sejak 19 Maret lalu. "Total seat yang tersedia pada batch dua sebanyak 5.459 seat dengan rincian mudik 3.614 seat dan balik 1.845 seat," ujar Kepala Dishub Jakarta, Syafrin Liputo.

Tempat duduk yang tersedia berasal dari kuota sisa gelombang pertama sebanyak 4.298 seat, serta tambahan 1.161 seat dari gelombang kedua. Rinciannya, 2.453 kursi dialokasikan untuk mudik dan 1.845 kursi untuk arus balik.

Wilayah tujuan mudik gratis tahun ini meliputi Palembang, Bandar Lampung, Kuningan, Tasikmalaya, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Sragen, Yogyakarta, Madiun, Kediri, Jombang, Malang, dan Sidoarjo.

Untuk mendukung kelancaran perjalanan, Dishub DKI menyiapkan total 548 unit bus. Keberangkatan bus dilakukan pada 27 Maret 2025 pagi dari Monas, sementara arus balik dijadwalkan pada 6 April 2025 dari terminal kota masing-masing.

"Kami harapkan peserta mudik cukup dari tanggal 27 Maret sampai 6 April di kampung halaman kemudian kembali dengan selamat dan penuh semangat melanjutkan aktivitas di Jakarta," ujar Syafrin.

Arus mudik mulai menunjukkan lonjakan yang tajam dari H-10 sampai H-5 Lebaran 2025. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat, sebanyak 955.923 kendaraan telah keluar meninggalkan Jakarta menuju berbagai daerah.

Kepala Korlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho menjelaskan, lonjakan ini dihitung dari empat gerbang tol (GT) utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa), dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

"Berdasarkan data dari Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas kumulatif keluar Jakarta periode H-10 sampai dengan H-5 Idul Fitri, tepatnya dari 21 Maret pukul 06.00 WIB hingga 27 Maret pukul 06.00 WIB, mencapai 955.923 kendaraan," ujar Irjen Agus, Kamis (27/3).

Arus kendaraan yang meninggalkan Jakarta selama periode tersebut naik 13 persen dibandingkan kondisi lalu lintas normal.

Rinciannya, sebanyak 282.994 kendaraan tercatat melintas melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama menuju arah Trans Jawa. Jumlah ini mengalami lonjakan hingga 72,1 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal.

Selain itu, arus kendaraan ke arah barat melalui GT Cikupa menuju Merak juga terpantau padat, dengan total 284.373 kendaraan meninggalkan ibu kota.

Sementara itu, jalur menuju Bandung melalui GT Kalihurip Utama mencatatkan angka 186.768 kendaraan, menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat ke wilayah tersebut.

Kawasan wisata Puncak pun menjadi tujuan favorit, dengan 201.788 kendaraan melewati GT Ciawi.

Lonjakan kendaraan yang keluar Jakarta berimbas pada kepadatan lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek. Untuk itu, Korlantas Polri menerapkan sistem rekayasa lalu lintas berupa one way lokal.

"Karena peningkatan arus cukup tinggi, parameter di radar di KM 71 sudah cukup untuk dilakukan one way lokal," kata Irjen Agus.

Contraflow sendiri telah diterapkan sejak pagi, tapi belum mampu sepenuhnya mengurai kemacetan. Karena itu, rekayasa lalu lintas berupa one way diberlakukan mulai Km 70 hingga KM 188.

"Kami telah berkoordinasi dengan Kapolri serta Jasa Marga dan memutuskan untuk menerapkan one way lokal. Saat ini clearance sudah selesai dan dalam 10 menit ke depan akan kami mulai dari KM 70," jelasnya.

Puncak Arus Mudik Diprediksi 28 Maret

Sementara itu, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, memperkirakan puncak arus mudik Idul Fitri 1446 H/2025 akan terjadi pada Jumat (28/3).

Dia mengimbau para pemudik untuk menghindari perjalanan di waktu-waktu favorit guna mengurangi risiko terjebak kemacetan. "Sebaiknya hindari perjalanan di jam favorit seperti pagi dan malam hari untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan," kata Lisye.

Lisye juga mengingatkan agar para pemudik memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, mengisi BBM dengan cukup, mengecek saldo kartu tol elektronik, serta selalu mengikuti arahan petugas di lapangan.

Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi penerapan rekayasa lalu lintas yang dilakukan berdasarkan diskresi kepolisian.

"Untuk mendapatkan informasi terkini, pemudik dapat menghubungi One Call Center 24 Jam Jasa Marga di 14080, Twitter @PTJASAMARGA, atau melalui aplikasi Travoy di iOS dan Android," pungkasnya.

Di jalur mudik wilayah Depok, peningkatan volume kendaraan pemudik mulai terlihat di berbagai ruas jalan yang mengarah ke luar kota. Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Joko Sembodo, menyebutkan lonjakan kendaraan terjadi sejak H-4 Lebaran.

"Peningkatan jumlah kendaraan sudah terjadi di beberapa ruas jalan umum maupun tol yang menuju luar kota," ujar Joko.

Pergerakan kendaraan menuju arah Cikampek dan Puncak meningkat signifikan sejak subuh. Menurut Joko, volume kendaraan yang keluar kota melalui Tol Cikampek dan Tol Jagorawi sudah mencapai 60 persen dari kapasitas harian.

Untuk mengantisipasi kemacetan, pihak kepolisian telah menyiapkan personel di titik-titik rawan kepadatan seperti Jalan Raya Bogor, Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, Jalan Raya Parung-Ciputat, serta Tol Cijago dan Tol Jagorawi.

Kanit Lantas Polsek Cimanggis, Iptu Sucipto, menambahkan, lalu lintas di Tol Cimanggis-Cibitung juga mengalami lonjakan signifikan. "Rata-rata per jam volume kendaraan melintasi Gardu Tol Cimanggis-Cibitung naik 1.000 unit. Data terkini hingga pukul 11.30 WIB sudah tercatat 7.622 kendaraan," jelas Sucipto.

Pihak kepolisian mengimbau pemudik untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat dan beristirahat jika merasa lelah selama perjalanan. "Jika kondisi fisik sedang tidak memungkinkan, jangan dipaksakan untuk jalan. Jika capek di jalan, istirahat di tempat yang sudah disediakan," tutur Joko.

Tags:
Pemprov Jakartamudik gratiskampung halamanmudikMonaspemudik

Angga Pahlevi

Reporter

Umar Mukhtar

Editor