POSKOTA.CO.ID - Elon Musk kembali membawa inovasi dengan menghadirkan Grok AI di Telegram, memperluas akses teknologi kecerdasan buatannya yang sebelumnya hanya tersedia di X (dahulu Twitter) dan aplikasi Grok.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan visibilitas Grok AI sekaligus memberi nilai tambah bagi Telegram di tengah persaingan ketat dalam dunia AI.
Kehadiran Grok AI juga menjadi strategi Telegram untuk menarik kembali minat pengguna, terutama setelah platform ini menghadapi berbagai tantangan hukum sejak penangkapan CEO Pavel Durov pada Agustus 2024.
Absennya fitur AI sebelumnya membuat Telegram tertinggal dari pesaing seperti WhatsApp, yang telah mengadopsi MetaAI.
Baca Juga: Simak Panduan Lengkap Mengedit Foto dan Animasi Bergaya Studio Ghibli dengan ChatGPT
Kini, dengan integrasi Grok AI, Telegram berusaha kembali menjadi sorotan.
Namun, akses Grok AI di Telegram masih terbatas bagi pengguna Premium, berbeda dengan MetaAI di WhatsApp yang lebih mudah diakses.
Untuk menggunakannya, pengguna harus mencari “GrokAI” dalam aplikasi dan memulai percakapan.
Telegram juga mengklaim telah mengadopsi Grok 3, model terbaru yang diklaim 10 kali lebih unggul dalam penalaran, penelitian mendalam, dan tugas kreatif.
Meski begitu, Grok AI juga menghadapi kritik dari pemerintah India terkait responsnya yang dianggap kurang terfilter.