POSKOTA.CO.ID - Skandal perselingkuhan antara mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan model majalah dewasa, Lisa Mariana semakin memanas.
Lisa mengunggah berbagai bukti menghebohkan, termasuk chat pribadi, rekaman video call, dan segepok uang yang diklaim sebagai upaya tutup mulutnya untuk menggugurkan kandungannya pada tahun 2021.
“Tidak akan takut selagi saya benar! Apalagi yang saya perjuangkan hak anak. Sama sekali tidak takut. Kalau sudah menyangkut anak, beda urusan, akan aku hadapi sampai manapun,” tulis Lisa di Instagram Story yang dikutip oleh Poskota.
Lisa menyadari tindakan yang dilakukannya mungkin dianggap buruk oleh sebagian orang. Namun, ia menegaskan, motivasinya hanya untuk memperjuangkan hak anaknya.
“Nggak mau viral, maunya hak anak aku. Dari kemarin kalau mau juga aku tanggapin wartawan yang DM. Hampir 4 tahun lho aku menahan ini semua. Nggak sembarangan up (unggah) karena dia masih menafkahi kala itu (kasih uang bulanan). Nah, sekarang hilang karena kasus. Ajudan saja yang respons WhatsApp, itupun slow response,” jelasnya.
Ia bahkan mengaku, sempat ditekan oleh pihak yang diduga berasal dari Ridwan Kamil. Ia bahkan mengklaim dirinya dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan.
“Kala itu saya dipaksa untuk tanda tangan surat yang menyatakan saya berbohong/merekayasa. Tim ke rumah saya 4 orang saat itu. Saya, kakak saya, dan ibu saya di-push,” ujarnya.
Dirinya juga mengungkap bahwa sebelumnya, pihak Ridwan Kamil sempat berjanji akan menanggung biaya pendidikan anaknya hingga kuliah. Namun, janji tersebut tak pernah ditepati.
“Jadi saya hanya minta hak anak saya. Bapak dan tim nggak usah takut fasilitas/uang yang bapak kasih saya yang nikmatin. Sekalipun harus kelaparan demi anak, saya rela. Paham?” tegas dia.
Baca Juga: Pilkada Jakarta Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono Menciut, Jubir Klaim Begini
Skandal Mencuat di Tengah Gelombang Demo UU TNI
Di saat yang hampir bersamaan dengan munculnya skandal ini, gelombang demonstrasi menolak pengesahan Undang-Undang (UU) TNI merebak di berbagai daerah.
