Sering kita dengar celotehan, lebaran terasa ada yang kurang, jika tidak mudik – pulang ke kampung halaman.Ada juga yang mengatakan, nggak mudik rasanya kurang afdol.
Yah, mudik lebaran adalah acara ritual tahunan bagi masyarakat Indonesia yang sudah menjadi tradisi dan budaya bangsa kita.
Tak sedikit anjuran agar meluangkan waktu untuk mudik di saat lebaran. Tujuan utamanya bersilaturahmi khususnya dengan orang tua, keluarga dan para kerabat di kampung halaman.
“Pemerintah menetapkan cuti bersama libur lebaran, bagian dari upaya memfasilitasi warga masyarakat yang hendak bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Tak hanya cuti bersama, juga fasilitas lain disediakan mulai dari angkutan, perbaikan infrastruktur, posko lebaran dan masih banyak lagi. Tujuannya memberikan keamanan, kenyaman dan kelancaan masyarakatt yang mudik lebaran,” tambah Yudi.
“Tak hanya mudik, juga saat balik lebaran ya,” kata Heri.
“Tetapi di balik pemberian fasilitas mudik, terdapat juga adanya imbauan utamanya bagi para pejabat baik di kementerian, lembaga dan institusi lain,” kata mas Bro.
“Maksudnya agar pejabat memberi contoh yang baik kepada publik saat mudik lebaran?,” tanya Yudi.
“Itu di antaranya. Karena di mana pun berada pejabat wajib memberikan teladan tentang kebaikan, bukan keburukan,” kata Heri.
“Betul ,jangan karena sesuatu hal buruk lantas menjadi viral di media sosial,” tambah Yudi.
“Imbauan itu itu sifatnya umum, dan ini sudah menjadi kebijakan di masing-masing instansi, tak terkecuali di Kemenag. Intinya agar pejabat yang mudik lebaran jangan menggunakan fasilitas negara, seperti mobil dinas,” jelas mas Bro.
