POSKOTA.CO.ID - Berdasarkan pantauan langsung Poskota.co.id, per tanggal 27 Maret 2025 di Pelabuhan Merak, Banten.
Terjadi peningkatan jumlah pemudik tanpa kendaraan pribadi yang memilih kapal laut sebagai moda transportasi untuk menyebrang ke Lampung.
Para pemudik terlihat datang dari arah Terminal Bus Merak, yang berada di dalam kawasan Pelabuhan Merak.
Fenomena ini menarik perhatian mengingat tren penggunaan kendaraan pribadi selama musim mudik biasanya mendominasi.
Baca Juga: 15 Ribu Warga Jakarta Berangkat Mudik dari Monas
Faktor Pendorong Pergeseran Moda Transportasi
Beberapa faktor menjadi alasan pemudik beralih ke transportasi laut:
- Tarif kapal laut untuk penumpang roda dua atau pejalan kaki lebih terjangkau dibandingkan biaya tol dan BBM untuk kendaraan pribadi.
- Jalur lintas Sumatera-Jawa kerap mengalami kemacetan parah saat mudik. Kapal laut dinilai lebih pasti dalam hal waktu tempuh.
- Sosialisasi penggunaan transportasi umum oleh Kemenhub untuk mengurangi beban jalan raya turut berpengaruh.
- Modernisasi kapal dengan fasilitas seperti tempat duduk nyaman dan rest area membuat perjalanan laut semakin diminati.
Pergeseran ini membawa angin segar bagi pengurangan kepadatan di jalur tol dan jalan nasional.
Selain itu, penggunaan transportasi massal seperti kapal laut turut menekan emisi karbon, sejalan dengan komitmen pemerintah menuju udara bersih tanpa emisi.
Baca Juga: Hindari Kemacetan Arus Mudik Lebaran! Inilah Rute Alternatif Bandung - Garut via Lingkar Leles

Antisipasi Menjelang Puncak Arus Mudik
Meski peningkatan kapasitas telah dilakukan, sejumlah tantangan masih perlu diwaspadai, seperti potensi antrean panjang di pelabuhan dan cuaca ekstrem.
PT ASDP mengimbau pemudik untuk memesan tiket secara online guna meminimalisir kerumunan.
Pemerintah juga memperketat pengawasan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran penyakit selama perjalanan.
Lonjakan pemudik via kapal laut di Pelabuhan Merak ke Bakauheni pada 27 Maret 2025 mencerminkan perubahan pola mobilitas masyarakat yang semakin sadar akan efisiensi dan keberlanjutan.
Kolaborasi antara pemerintah, penyedia layanan, dan masyarakat menjadi kunci sukses mengelola arus mudik tahun ini.