POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, yang saat ini berstatus terdakwa dalam kasus suap dan perintangan penyidikan, tiba-tiba membatalkan permohonan pindah dari Rumah Tahanan (Rutan) Merah Putih ke Rutan Salemba.
Keputusan tak terduga ini diumumkan oleh politikus PDIP, Guntur Romli, dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat pada Kamis, 27 Maret 2025.
Guntur, yang juga merupakan juru bicara Hasto, membacakan pesan tertulis dari Hasto yang mengungkapkan alasannya tetap bertahan di Rutan Merah Putih.
"Mas Hasto sudah merasa nyaman dan memiliki kedekatan dengan rekan-rekan di Rutan Merah Putih. Mereka telah membangun kebiasaan positif, seperti olahraga pagi, menyanyikan lagu kebangsaan, dan berdiskusi mengenai isu-isu politik," ujar Guntur Romli.
Baca Juga: Novel Baswedan Kecewa Berat, Sesalkan Rekannya Kini Bela Koruptor di Kasus Hasto Kristiyanto
Lebih lanjut, Guntur menjelaskan bahwa para warga binaan di Rutan Merah Putih keberatan dengan kepindahan Hasto. Menurutnya, mereka telah terbiasa dengan kehadiran dan rutinitas yang dijalankan bersama.
"Keakraban yang telah terjalin membuat mereka merasa kehilangan jika Mas Hasto pindah," tambahnya.
Keputusan ini sekaligus membatalkan permohonan pemindahan yang sebelumnya diajukan oleh kuasa hukum Hasto, Ronny Talapessy, pada Jumat 21 Maret 2025 lalu.
"Permohonan pindah yang diajukan secara resmi telah dicabut," tegas Guntur.
Baca Juga: Keberatan Didakwa Merintangi Penyidikan dan Melakukan Suap, Hasto Kristiyanto Ajukan Eksepsi
Di tengah proses hukum yang masih berjalan, Hasto tetap mendapatkan dukungan dari para simpatisan PDIP yang hadir dalam persidangan. Banyak yang datang untuk memberikan dukungan moral kepada politisi senior tersebut.
.jpg)
