POSKOTA.CO.ID - Di Indonesia, terdapat berbagai tradisi yang dilaksanakan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Setiap daerah memiliki cara unik dalam merayakan momen penuh kebahagiaan ini.
Begitu juga dengan masing-masing daerah di Indonesia, bahkan tradisi yang sudah lama tersebut ada yang masih rutin dilakukan setiap tahunnya hingga saat ini.
Dikutip dari YouTube IS7 Channel, berikut adalah enam tradisi unik yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut Lebaran Idul Fitri.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Saldo BPNT Rp600.000 Masih Cair! Cek NIK KTP Penerima Bansos di Sini
6 Tradisi Unik Sambut Hari Raya Idul Fitri di Indonesia
1. Meugang di Aceh
Meugang merupakan tradisi yang dilakukan dengan menyembelih ratusan hewan sapi atau kambing yang dilaksanakan tiga kali dalam setahun, yaitu pada hari Idul Fitri, Idul Adha, dan bulan Ramadhan.
Di desa, tradisi meugang biasanya dilaksanakan satu hari sebelum hari raya, sementara di kota, pelaksanaannya berlangsung dua hari sebelum hari raya.
Masyarakat memasak daging tersebut di rumah, kemudian membawanya ke masjid untuk makan bersama dengan tetangga dan warga sekitar.
Baca Juga: 4 Jenis Bantuan Sosial dari Pemerintah Siap Dicairkan Menjelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2025
2. Bakar Gunung Api Ronjok Sayak di Bengkulu
Bakar Gunung Api atau Ronjok Sayak adalah tradisi yang dilakukan dengan membakar batok kelapa yang ditumpuk membentuk gunung. Proses pembakaran ini diiringi dengan doa-doa yang dipanjatkan.
Tradisi ini dilaksanakan setelah salat Isya pada malam 1 Syawal, sebagai bentuk syukur dan kebersamaan di tengah masyarakat.
3. Bedulang di Bangka
Bedulang adalah tradisi yang dilakukan setelah pelaksanaan salat Id pada hari raya Idul Fitri. Setelah saling bersalaman, masyarakat berkumpul untuk makan bersama di halaman masjid.
Hidangan yang disajikan terdiri dari berbagai menu, yang biasanya ditutup dengan tudung saji, sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur atas berkah yang diberikan selama bulan Ramadhan.
4. Grebek Syawal di Yogyakarta
Grebek Syawal merupakan tradisi yang berbentuk tumpukan hasil bumi yang besar, yang diiringi oleh pasukan Keraton Yogyakarta.
Acara ini dilaksanakan pada menjelang 1 Syawal sebagai ungkapan rasa syukur atas kelancaran menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-16 dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Yogyakarta.
5. Perang Topat di Lombok
Perang Topat, atau yang juga dikenal dengan Perang Ketupat, adalah tradisi yang dilakukan setelah hari Idul Fitri di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Tradisi ini melibatkan masyarakat yang saling melempar ketupat. Uniknya, Perang Topat mencerminkan hidup berdampingan antara umat Islam dan masyarakat setempat, yang menguatkan rasa persaudaraan.
6. Festival Meriam Karbit di Kalimantan Barat
Festival Meriam Karbit adalah tradisi yang dilakukan masyarakat Kalimantan Barat sebagai bentuk pengingat akan keberanian dan semangat kebersamaan.
Festival ini diadakan selama beberapa hari berturut-turut, baik sebelum maupun setelah Lebaran.
Selain menjadi bagian dari perayaan Lebaran, festival ini juga merupakan warisan budaya yang memiliki nilai historis, karena berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.
Demikian tujuh tradisi unik yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam menyambut Lebaran Idul Fitri. Masing-masing tradisi ini mencerminkan kekayaan budaya dan keberagaman yang ada di Indonesia.