Masjid Jami Al Barkah, Dibangun Guru Sinin dengan Kayu Kelapa

Rabu 26 Mar 2025, 16:07 WIB
Masjid Jami Al Barkah di Kemang Utara, Jakarta Selatan. (Sumber: istimewa/gmaps)

Masjid Jami Al Barkah di Kemang Utara, Jakarta Selatan. (Sumber: istimewa/gmaps)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jalan Kemang Utara, yang menghubungkan Jalan Buncit Raya, Cilandak, dan Jalan Bangka menuju Jalan Tendean, dikenal dengan kemacetannya.

Di tengah kepadatan lalu lintas dan hiruk-pikuk kendaraan umum, ada sebuah bangunan tua yang menonjol di pojokan belokan.

Bangunan tersebut adalah Masjid Jami Al-Barkah, salah satu masjid tertua yang ada di kawasan Kemang Bangka, Jakarta Selatan.

Masjid Jami al-Barkah didirikan pada tahun 1818 oleh seorang tokoh bernama Guru Sinin, yang diyakini berasal dari Banten, sebagaimana dikutip dari laman resmi Islamic Center.

Baca Juga: Masjid Jami Al-Istiqomah, Tertua di Depok dan Nyaris Kena Gusur

Bangunan masjid ini memiliki gaya arsitektur kuno yang mirip dengan Masjid Demak dan masjid-masjid lain di Jawa. Meskipun usianya sudah lebih dari dua abad, masjid ini tetap menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat di sekitar Kemang Bangka.

Cerita sejarah yang diwariskan dari generasi ke generasi menyebutkan, Guru Sinin adalah seorang wali yang memiliki banyak pengikut. Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar, yang sebagian besar merupakan jamaah setia al-Barkah.

Selain itu, masjid ini memiliki kedekatan dengan beberapa masjid lain di Jakarta Selatan yang dibangun pada periode yang sama, seperti Masjid Pedurenan, Masjid at-Taqwa, dan Masjid Istiqmal.

Baca Juga: Masjid Jami Al-Atiq, Tempat Sembunyi Si Pitung dari Kejaran Meester Cornelis

Menurut penuturan H. Ukib, salah seorang saksi sejarah yang merupakan generasi ketiga Masjid al-Barkah, proses pembangunan masjid ini tidaklah mudah.

Masjid ini dibangun di atas tanah rawa dengan kedalaman sekitar satu meter, yang memerlukan banyak usaha dan perizinan.

Berita Terkait

News Update