Hujan Lebat–Angin Kencang Diprediksi Ganggu Mudik Lebaran 2025 di Sejumlah Daerah Ini

Rabu 26 Mar 2025, 23:14 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem saat hari lebaran Idul Fitri 2025. (Sumber: Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Ilustrasi cuaca ekstrem saat hari lebaran Idul Fitri 2025. (Sumber: Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

POSKOTA.CO.ID -  Simak perkiraan terjadinya hujan lebat hingga angin kencang yang akan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia saat mudik lebaran Idul Fitri 2025.

Sejak beberapa hari lalu, sejumlah pemudik sudah mulai meninggalkan Jakarta untuk menuju ke kampung halamannya masing-masing.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau agar para pemudik selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang akan berlangsung di Indonesia selama lebaran Idul Fitri 1446 H.

Baca Juga: Mau Mudik Lebaran Besok? Cek Cara Top Up e-toll Flazz BCA di Hp

Berdasarkan informasi yang dilansir dari laman resmi BMKG, diketahui bahwa ada kemungkinan cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia selama beberapa waktu kedepan.

Potensi curah hujan tinggi yang disertai angin kencang ini kemungkinan besar akan mengganggu perjalan mudik masyarakat pada lebaran tahun ini.

Penyebab Cuaca Ekstrem

Berdasarkan pantauan BMKG, terdapat sejumlah gangguan atmosfer yang menyebabkan cuaca ekstrem ini, termasuk juga aktifnya gelombang Low Frequency, Kelvin, dan Equatorial Rossby.

Salah satu gangguan atmosfer yang turut meningkatkan potensi curah hujan tinggi adalah aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO). Selama masa lebaran ini, MJO diketahui berada di fase 3 menuju fase 4 dan diprediksi akan aktif secara spasial di wilayah Indonesia bagian tengah.

Dalam situs BMKG Digital Library, dijelaskan bahwa MJO adalah gelombang atau osilasi non seasonal yang terjadi di lapisan troposfer yang bergerak dari barat ke timur dengan periode osilasi kurang lebih 30-60 hari.

MJO diketahui memiliki dampak yang cukup besar dalam kondisi anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.

Selama masa lebaran 2025 ini, MJO secara spasial terpantau sudah aktif di wilayah Indonesia bagian Barat dan diperkirakan akan terus meluas ke Indonesia Tengah dan Timur pada akhir bulan ini.

Berita Terkait

News Update