Anak-Anak pun Jadi Korban RDF Rorotan, Diserang Penyakit ISPA Diawali Batuk

Rabu 26 Mar 2025, 16:27 WIB
Pengumuman imbauan penggunaan masker terpasang di pintu masuk area gudang pengolahan sampah terpadu, Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, Selasa, 25 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Pengumuman imbauan penggunaan masker terpasang di pintu masuk area gudang pengolahan sampah terpadu, Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara, Selasa, 25 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejak fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) berdiri di Rorotan Jakarta Utara, warga sekitar mengalami gangguan pernapasan dan iritasi mata akibat asap pembakaran.

Lokasi RDF yang berdiri di lahan kosong pertanian warga ini dikeluhkan penduduk setempat karena asapnya menyebar ke pemukiman sekitar.

Salah seorang warga Kampung Karang Tengah, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Lukman, 40 tahun, mengatakan, setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB, asap hitam pekat dari pembakaran RDF menyelimuti permukiman mereka.

"Asapnya bau menyengat, bikin mual dan pusing," ujar Lukman saat ditemui Poskota, Selasa, 25 Maret 2025.

Baca Juga: Disapu Puting Beliung saat Menyantap Hidangan Sahur

Akibat polusi udara yang semakin parah, warga terdampak sempat menggelar aksi unjuk rasa. Menurut Lukman, aksi ini diikuti oleh warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Tarumanegara, Karang Tengah, Tambun Bekasi, Perumahan Harmoni, dan Sungai Kendal pada Jumat (21/3) lalu.

"Kami protes karena asapnya bikin sesak napas dan mengganggu kesehatan, terutama anak-anak," jelasnya.

Selain menyebabkan sesak napas, asap RDF juga membuat warga kehilangan nafsu makan karena baunya yang menyengat. "Kalau terhirup terlalu lama, bisa batuk-batuk. Kebanyakan yang terdampak adalah anak-anak," tambahnya.

Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengatasi pencemaran ini. "Jangan sampai anak-anak di kampung ini jadi korban karena polusi udara dari pembakaran sampah RDF," tuturnya.

Baca Juga: Kelimpungan Cari Minyak Goreng: MinyaKita Menghilang Jelang Lebaran

Warga setempat lain, Ahmad, 68 tahun, menyampaikan, setiap kali bau menyengat mulai tercium, pihak pemerintah langsung menurunkan mobil pembersih untuk menyemprotkan pewangi di jalanan warga.

Berita Terkait

News Update