POSKOTA.CO.ID - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu, terutama bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Selain menjadi waktu untuk beribadah, Lebaran juga merupakan saat untuk merayakan kebersamaan dengan keluarga, sahabat, dan tetangga. Setiap negara memiliki tradisi dan cara perayaan yang berbeda.
Di Eropa, sejumlah negara memiliki tradisi Lebaran yang unik dan khas.
Dikutip dari YouTube Distrik Info 24, berikut ini adalah sembilan tradisi Lebaran yang sering dijumpai di beberapa negara Eropa.
Baca Juga: Ketua DPRD Jakarta Minta Pendataan Pendatang Baru Pasca-Mudik Lebaran Dilakukan Maksimal
Tradisi Lebaran di Eropa
1. Bertukar Hadiah di Jerman
Di Jerman, tradisi bertukar hadiah merupakan kegiatan yang cukup menarik. Meskipun tradisi ini umumnya dilakukan saat perayaan Natal, umat Muslim di Jerman juga melakukannya saat Lebaran.
Biasanya, tradisi ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut setelah Lebaran. Masyarakat Jerman saling mengunjungi rumah tetangga dan keluarga untuk bertukar hadiah serta bersilaturahmi.
2. Prasmanan Internasional di Islandia
Islandia memiliki tradisi Lebaran yang sangat mengesankan, yaitu menyajikan berbagai menu prasmanan yang beraneka ragam.
Makanan ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan kebahagiaan hari Raya Lebaran, tetapi juga untuk mempererat rasa kebersamaan di antara keluarga dan kerabat yang hadir.
Baca Juga: Tips Mudik Aman dan Nyaman dengan Kereta Api Selama Lebaran 2025
3. Membeli Baju Baru di Prancis
Di Prancis, tradisi khas yang dilakukan menjelang Lebaran adalah membeli baju baru. Tradisi ini juga dikenal luas di beberapa negara lain, termasuk Indonesia.
Sebelum hari raya tiba, umat Muslim di Prancis sangat antusias untuk membeli pakaian baru, yang kemudian akan dikenakan setelah melaksanakan salat Idul Fitri.
Setelah itu, mereka akan bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan sambil menyuguhkan berbagai hidangan dan kue.
4. Merayakan Lebaran di Rumah di Rusia
Setelah melaksanakan salat Idul Fitri, masyarakat Muslim di Rusia memiliki tradisi untuk tinggal di rumah selama tiga hari berturut-turut.
Mereka akan disuguhkan dengan berbagai hidangan lezat, terutama yang berbahan dasar daging. Hidangan lain yang biasa disajikan antara lain salad dan sup khas Rusia.
5. Tradisi Trik-Or-Treat di Rusia
Rusia juga memiliki tradisi unik yang mirip dengan perayaan Halloween, yaitu tradisi "trick-or-treat" atau memberi permen kepada anak-anak.
Pada Lebaran, anak-anak akan pergi dari rumah ke rumah dengan membawa tas kosong, yang nantinya akan diisi dengan permen sebagai simbol kebahagiaan dan syukur atas keberkahan di hari Lebaran.
6. Festival Lebaran di Irlandia
Di Irlandia, umat Muslim merayakan Lebaran dengan mengadakan festival besar yang diadakan di stadion. Festival ini dihadiri oleh banyak orang dan menyajikan berbagai hiburan serta makanan khas Muslim.
Festival Lebaran ini biasanya juga diadakan saat perayaan Idul Adha. Acara tersebut berlangsung meriah dan merupakan momen penting bagi komunitas Muslim di Irlandia.
7. Festival Lebaran di London
London juga menjadi tuan rumah bagi festival Lebaran yang tak kalah meriah. Festival ini diselenggarakan di Trafalgar Square dan dihadiri oleh banyak pengunjung yang ingin merayakan Lebaran.
Di festival ini, pengunjung dapat menikmati berbagai pertunjukan seni, serta menikmati hidangan halal yang disajikan.
Meskipun acara ini berlangsung di tengah-tengah komunitas non-Muslim, suasana yang damai dan penuh kebahagiaan tetap terasa.
8. Tradisi Bersalaman Setelah Salat Idul Fitri
Di Eropa, tradisi bersalaman setelah salat Idul Fitri adalah hal yang populer dilakukan oleh umat Muslim. Setelah melaksanakan ibadah salat, umat Muslim akan saling bersalaman dan bermaaf-maafan, baik di masjid, rumah, maupun tempat-tempat umum.
Ini merupakan bentuk silaturahmi dan penghormatan antar sesama umat Muslim.
9. Petit Vete di Prancis
Di Prancis, terdapat tradisi yang dikenal dengan nama "Petit Vete," yaitu pesta kecil untuk merayakan Lebaran. Pesta ini menyajikan berbagai hidangan lezat, termasuk kue-kue manis.
Di Prancis, Idul Fitri disebut juga sebagai "VT Sukri" atau perayaan manis, karena banyak makanan manis yang disajikan.
Perayaan Lebaran di Prancis berlangsung selama tiga hari, dan pada kesempatan ini, umat Muslim juga membayarkan zakat mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Itulah tradisi perayaan lebaran atau Hari Raya Idul Fitri di berbagai negara Eropa.