POSKOTA.CO.ID - Hari Kesadaran Epilepsi diperingati setiap 26 Maret di berbagai belahan dunia dan juga dikenal sebagai Hari Ungu atau Purple Day.
Dilansir dari laman National Today, peringatan ini pertama kali digagas oleh Cassidy Megan dari Kanada pada 26 Maret 2008. Ia terinspirasi dari pengalamannya sendiri dalam menghadapi epilepsi.
Epilepsi merupakan gangguan neurologis yang telah memengaruhi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Penderitanya sering mengalami kejang, yang kerap menimbulkan ketakutan dan jarak sosial dari orang-orang di sekitarnya.
Hari Kesadaran Epilepsi hadir untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kondisi ini serta mengurangi stigma yang melekat pada penderitanya.
Baca Juga: Cara Praktis Menjaga Imunitas Tubuh di Musim Penyakit
Warna ungu dipilih sebagai simbol karena bunga lavender diakui secara internasional sebagai lambang epilepsi. Sejak diperkenalkan, peringatan ini terus berkembang menjadi salah satu kampanye kesadaran global terbesar dalam mendukung komunitas epilepsi di seluruh dunia.
Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita epilepsi, menjadikannya salah satu penyakit saraf paling umum secara global.
Di Indonesia, meskipun data pasti mengenai jumlah penderita epilepsi belum tersedia, prevalensi epilepsi diperkirakan berkisar antara 5 hingga 10 kasus per 1.000 orang, dengan insidensi sekitar 50 kasus per 100.000 orang per tahun
.jpeg)
.png)
