POSKOTA.CO.ID - Memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan, setiap Muslim di seluruh dunia berlomba-lomba meraih malam yang paling dinantikan: Lailatul Qadar.
Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini menjadi momen istimewa yang sayang untuk dilewatkan. Namun, bagaimana jika kondisi tidak memungkinkan untuk i’tikaf di masjid?
Tenang saja! Ustaz Khalid Basalamah membagikan tips agar tetap bisa menggapai kemuliaan malam itu, di mana pun berada.
Dalam tausiyahnya, Ustaz Khalid dikutip Poskota melalui YouTube Channel Khalid Basalamah Official mengingatkan bahwa malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap Muslim.
Baca Juga: Tata Cara Itikaf di 10 Malam Terakhir Ramadhan untuk Meraih Lailatul Qadar
Rasulullah SAW pun, menurut riwayat sahih, meningkatkan semangat ibadahnya di sepuluh malam itu. Bahkan beliau mengencangkan sarung sebagai simbol kesungguhan, serta membangunkan keluarganya untuk mendirikan salat malam bersama.
“Kenapa? Karena di malam-malam ganjil itu tersembunyi Lailatul Qadar, malam penuh kemuliaan,” jelas Ustaz Khalid.
Allah SWT menegaskan keutamaannya dalam Al-Qur'an, Surah Al-Qadr, bahwa malam tersebut lebih baik dari seribu bulan, atau sekitar 83 tahun lebih. “Bayangkan, jika kita mengucapkan satu tasbih saja di malam itu, pahalanya setara dengan mengucapkan tasbih selama 1000 bulan. Maka, jangan sia-siakan kesempatan langka ini,” tambah beliau.
Bagi yang tidak bisa i’tikaf di masjid, jangan khawatir! Ibadah tetap bisa dilakukan di mana saja: di rumah, di perjalanan, bahkan di tempat kerja. Kuncinya adalah menghidupkan malam dengan dzikir, doa, membaca Al-Qur'an, salat malam, dan memperbanyak amal kebaikan.
Baca Juga: Malam 10 Terakhir Ramadhan, Ini Rekomendasi Masjid di Jakarta untuk Itikaf Saat Lailatul Qadar
Ustaz Khalid juga menekankan agar tidak teralihkan oleh aktivitas duniawi, seperti sibuk berburu baju lebaran di pasar atau mal. “Waktunya sudah sempit. Sepuluh malam terakhir adalah momen berharga yang tidak seharusnya dihabiskan untuk hal-hal yang kurang prioritas,” ujarnya.
Malam Lailatul Qadar hanya hadir sekali dalam setahun dan waktunya selalu berpindah di antara malam-malam ganjil—21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.
Meski banyak ulama berpendapat bahwa malam 27 sering menjadi malamnya, tidak ada yang mengetahui pasti. Karena itu, Ustaz Khalid mendorong umat Islam untuk terus bersemangat sepanjang sepuluh malam terakhir.
Baca Juga: Panduan Itikaf di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadhan, Sambut Lailatul Qadar yang Istimewa
“Jangan kendur! Justru setelah 20 hari pertama Ramadhan kita lalui, saatnya menambah semangat di hari-hari penentuan. Siapa tahu, Allah takdirkan kita meraih malam penuh keberkahan itu,” pungkasnya.
Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk memaksimalkan ibadah di sisa Ramadhan ini dan mempertemukan kita dengan Lailatul Qadar. Aamiin.