Ia juga meyakini mereka yang sebelumnya mendapat bayaran untuk mendukung pasangan 02, tidak akan mendapat loyalitas balik dari pihak yang mereka dukung.
“Gue rasa mereka juga enggak akan loyal sama kalian sih. Jadi kalau misalnya sekarang ngerasa, Iah, enggak nyangka gue, gue pikir kemarin enggak akan separah ini, ya enggak apa-apa. Ngaku salah aja,” tandasnya.
Sebab menurutnya, tidak ada salahnya mengakui kesalahan dalam mendukung seorang calon pemimpin. Terutama saat terjadi dalam pesta politik.
Baca Juga: Kritik Menkominfo, Ernest Prakasa : Kerja Cape-cape Dipake Buat Ginian!
Dengan nada seikit menyindir, ia meyakini bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pemaaf, sehingga mere dulu mendukung Prabowo-Gibran seharusnya tidak takut untuk angkat suara.
“Tinggal bilang, Aduh sorry ya, kayaknya calon yang gue dukung, gue benar-benar pikir dia akan baik, ternyata enggak. Makes sense,” kata Ernest.
Tak hanya itu, dirinya juga tetap menekankan bahwa suara para influencer ini diperlukan. Sebab, tidak ada kata terlambat untuk mengkritik kebijakan pemerintah.
“Jadi kalau misalnya memang sudah enggak ada kerja sama, udah enggak ada kampanye yang lagi jalan, sudah enggak ada kontrak lagi, sudah enggak ada transferan lagi, yuk, bisa yuk, tipis-tipis yuk,” tutupnya.
Pernyataan Ernest ini muncul saat banyak pihak yang mengecam beberapa keputusan pemerintah dan pihak legislatif beberapa waktu ke belakang.
Salah satunya adalah pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) oleh DPR, Kamis, 20 Maret 2025 lalu yang memicu aksi demonstrasi di berbagai daerah.
.png)
.jpg)
