MALANG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah massa mengelar aksi tolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di depan Gedung DPRD Kota Malang pada Minggu, 23 Maret 2025. Namun, demo tersebut berujung ricuh.
Terpantau dari sejumlah video yang berseliweran di media sosial, tidak sedikit massa aksi berjatuhan dalam demo tersebut. Sejumlah massa mendapatkan kekerasan oleh oknum yang diduga berasal dari anggota kepolisan dan TNI.
Hal itu disampaikan langsung melalui berbagai cuitan di akun X yang mengunggah sejumlah foto massa yang menjadi korban dalam aksi itu.
“Beberapa masa mendapatkan tindakan represifitas dan brutalitas aparat ada juga yang ditangkap. Dan dapat kabar juga posko parmed malang kena represi, alat2nya gak bisa diselamatkan,” cuit akun X PERSIJA FANS PEDULI, dikutip pada Senin, 24 Maret 2025.
Kemudian, salah satu akun juga mengatakan, anggota dari himpunan pers mahasiswa juga turut menjadi korban pemukulan oleh aparat.
“Malam ini (23/03), anggota Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Kota Malang dipukul secara bia**b oleh polisi. Polisi Malang gidak belajar dari Kanjuruhan,” ujar akun X @Ra***.
Poster Bertuliskan ‘Demomu Susahku…Macet’ Mejeng di Gedung DPRD
Selain itu, akun tersebut juga menyampaikan, terdapat poster yang membentang lebar di depan gedung DPRD Kota Malang dengan tulisan ‘Demomu Susahku… Macet’ setelah aksi selesai.
Poster yang disebut sebagai ujaran kebencian itu terpantau mejeng saat sahur, sekitar pukul 03.25 WIB yang menutupi tulisan aspirasi masyararakat.
“Ada pihak yang menulis ‘Demomu susahku... Macet’ di depan tumpukan aspirasi massa aksi,” tulis akun X @Ra***.
Akun lainnya mengatakan, poster dipasang pukul 01.20 dini hari pada Senin, 24 Maret 2025.
“Ini dipasang 01.20an, saya mantau trs semalem mereka (pemasang poster) ngobrol sama jg sama petugas dari dalem gedung,” katanakun @on*** di kolom komentar.
