Obrolan Warteg: Tak Sebatas Mudik (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Nah Ini Dia

Obrolan Warteg: Tak Sebatas Mudik

Senin 24 Mar 2025, 06:59 WIB

Pemerintah telah menetapkan libur yang cukup panjang pada lebaran tahun ini. Setidaknya 21 hari bagi anak sekolah, dan 11 hari untuk ASN.

Libur anak sekolah mulai 21 Maret hingga 8 April 2025 sebagaimana Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah , Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI.

Sementara bagi masyarakat dapat menikmati libur panjang cuti bersama dan libur nasional Idul Fitri, mulai 28 Maret hingga 7 April  2025.

“Itu masih ditambah lagi, adanya kebijakan bisa kerja dari mana saja – Work  From Anywhere (WFA) bagi sejumlah lembaga, institusi, mulai hari ini,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Artinya mereka yang WFA bisa pulang kampung lebih awal lagi, tak perlu menunggu H-2 lebaran,” kata Yudi.

“Dengan begitu, penumpukan arus mudik tidak terjadi. Arus mudik terpecah dalam beberapa tahap, ada yang mulai awal pekan ini, pertengahan pekan, dan akhir pekan,” urai mas Bro.

“Artinya mulai awal pekan ini arus mudik mulai mengalir ya,” kata Yudi.

“Bahkan, menurut survei Korlantas Polri, arus mudik mulai terlihat sejak Sabtu lalu. Itu terpantau dari meningkatnya arus kendaraan di pintu gerbang utama tol keluar Jakarta,” tanya Heri.

“Ngomong – ngomong, kalian mau pulang kampung juga?” tanya Yudi.

“Kalau aku sepertinya tidak pulang kampung soalnya sudah nggak punya kampung lagi,” kata Heri.

“Maksudnya sudah tak punya sanak famili lagi di kampung. Lantas isi liburan panjang ini mau kemana  ” tanya Yudi lagi.

“Ya enggak ke mana – mana,” jawab Heri.

“Kok bisa, kan sudah dapat THR,” ujar Yudi.

“Masih ada kebutuhan lain yang mendesak . Lagian THR itu untuk menunjang aktivitas selama lebaran, bukan untuk jalan – jalan,” kata Heri.

“Setuju. Liburan panjang isi kegiatan yang positif. Bagi yang mudik lebaran, selain tingkatkan silaturahmi dengan sanak famili, juga kenalkan anggota keluarga, anak – anak dengan kearifan lokal,” kata mas Bro.

“Setuju Bro. Mengedukasi anak- anak dengan lingkungan sosial, budaya lokal, dan keasrian natural kehidupan masyarakat desa yang sangat beda dengan lingkungan kota. Jadi tak sebatas mudik, selesai,” kata Heri.

 “Tapi desa sekarang dengan dulu sangat jauh berbeda. Sekarang sudah masuk budaya serba instan sebagai dampak kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,”  ujar Yudi.

“Ya setidaknya sopan santun, tata krama, adat budaya dan norma sosial lainnya masih terasa. Ini yang hendaknya terus dipertahankan. Di kota menyesuaikan kehidupan kota, pulang kampung jadilah warga yang lebih berbudaya membangun desanya,” kata mas Bro. (Joko Lestari).

Tags:
Surat Edaran Bersamaanak sekolahASNlibur lebaran 2025libur

Tim Poskota

Reporter

Ade Mamad

Editor